Suara.com - Fasilitas trotoar yang seharusnya menjadi hak eksklusif pejalan kaki, beralih fungsi menjadi 'jalan tol' darurat bagi para pengendara sepeda motor yang ingin menerobos kemacetan.
Dengan membayar tarif Rp 2.000, pemotor bisa melenggang di atas trotoar, dipandu oleh oknum yang membuka "jasa melanggar".
Fenomena yang dikenal sebagai "Tol Trotoar" ini viral di media sosial setelah video terkait aktivitas pelanggaran lalu lintas jalan ini diunggah akun Instagram @lutfiagizal.
"Kamis, 7 Agustus 2025 pukul 17.42 WIB. Terjadi lagi lagi lagi! Bisnis paling menggiurkan! Jasa melanggar Tol Trotoar Rp2.000/motor," tulisnya dikutip Suara.com, Sabtu (9/8/2025).
Terlihat dalam video beberapa pemuda secara terorganisir menarik pungutan liar atau pungli dari pengendara motor.
Sekelompok pemuda itu nampak mengarahkan para pemotor yang terjebak macet untuk naik ke trotoar dengan membayar sejumlah uang.
"Jasa melanggar di Jakarta, Rp 2.000," ujar perekam dalam video tersebut.
Perekam menyebut peristiwa ini terjadi tak jauh dari kompleks Gedung DPR/MPR RI. Tepatnya di Jalan Pejompongan Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat arah Stasiun Palmerah atau Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Ironisnya, praktik ini bukanlah hal baru. Kejadian serupa di lokasi yang sama pernah viral pada Maret 2024 dan sempat ditertibkan oleh aparat.
Baca Juga: Sosok Ira Hoeriah, Kepala Sekolah SDN Ciledug yang Diduga Pungli Iuran Seragam
Gubernur Jakarta Pramono Anung bahkan sempat menegaskan akan mengerahkan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk melakukan penertiban.
Menurutnya, praktik semacam itu tidak dapat dibenarkan dan telah memerintahkan jajarannya untuk bertindak.
"Saya akan menyampaikan kepada seluruh PPSU, Satpol PP dan perangkat yang ada di DKI untuk menertibkan," tegas Pramono kepada wartawan 27 April 2025 lalu.
Sementara Kepala Satpol PP Jakarta Satriadi Gunawan menyebut, pihaknya telah mengamankan empat pemuda yang diduga terlibat dalam praktik pungli 'Tol Trotoar' ini.
Mereka rencananya akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dibina.
"Dibawa ke panti Kedoya," jelas Satriadi kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Berita Terkait
-
Bikin Geger! Pelaku Pacu Jalur di Tol Lampung Ternyata Anak Komunitas Otomotif
-
Viral Remaja Pacu Jalur di Atap Mobil Tol Lampung, Kini Minta Maaf Sambil Terisak
-
Ironi Pacu Jalur: Tradisi Sakral Riau Jadi Lelucon Maut di Atas Aspal Tol Lampung
-
Viral! Detik-detik Ngeri Remaja 'Pacu Jalur' di Atas Mobil di Tol Lampung
-
KPK Sadap WA Porno Pejabat, Siapa Saja yang Ketahuan?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan
-
Gus Yahya Buka Suara Soal Polemik Tambang dan Gejolak Internal PBNU: Kami Tidak Pernah Minta
-
Bukan Alam, Jaksa Agung Sebut Bencana Sumatra Akibat Alih Fungsi Hutan
-
Selain UMP Naik, Pramono Anung Siapkan Subsidi Pangan dan Transportasi Buat Buruh
-
Ini Dia! Daftar 5 Provinsi dengan Kenaikan UMP Tertinggi
-
Gus Yahya Tolak Keputusan Lirboyo, Minta Konflik NU Diselesaikan lewat Muktamar
-
Prahara PBNU: Gus Yahya Beri Instruksi Keras, Pengurus Wilayah Jangan Sampai Terbengkalai
-
Pramono Anung Tetapkan UMP 2026: Kenaikannya di Atas Inflasi!
-
BPPTKG: Gunung Merapi Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut