Suara.com - Video bernarasi uang mutilasi beredar di media sosial. Video tersebut menampilkan lembaran uang kertas pecahan Rp 100.000.
Dalam video itu, seorang wanita menyebut uang tersebut sebagai “uang mutilasi” karena terlihat sambungan kertas dan nomor seri berbeda.
Ia mengklaim uang itu setengah asli dan setengah palsu, dengan total peredaran disebut mencapai Rp600 miliar.
Berikut narasi yang menyertai video tersebut.
“Ijin share info… sekarang mulai beredar uang mutilasi. Hati-hati, jangan sampai ketipu, sudah beredar sekitar 600 M. Silakan dishare ke teman-teman dan keluarga. Waspada. Separuh asli, separuh palsu…”
Benarkah informasi tersebut?
Uang mutilasi adalah uang asli yang sengaja dirusak, disobek, atau dipotong, lalu disambung kembali dengan bagian uang lain, sering kali untuk tujuan penipuan.
Uang seperti ini tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran dan tidak dapat ditukarkan dengan uang baru di Bank Indonesia.
Dikutip dari TurnBackHoax, klaim tersebut tidak benar. Hasil pencarian mengarah pada artikel Finance.detik.com berjudul “BI Sebut Video Uang Mutilasi yang Sempat Viral Hoax!” yang tayang Kamis (29/09/2023).
Pihak Bank Indonesia (BI) memastikan video uang mutilasi yang sempat viral itu adalah hoaks. BI telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menelusuri fenomena uang palsu yang disambungkan dengan uang asli pecahan Rp100.000. Hingga kini, belum ada laporan masyarakat terkait temuan tersebut.
Klaim jumlah uang mutilasi mencapai Rp600 miliar juga tidak terbukti. BI menegaskan informasi itu tidak memiliki dasar fakta.
Sebagai langkah antisipasi, BI terus mengedukasi masyarakat agar memahami ciri-ciri uang asli dan tidak mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa verifikasi.
Kesimpulan
Klaim “beredar uang mutilasi sebesar Rp600 miliar” adalah konten menyesatkan (misleading content). Video tersebut tidak benar dan narasi jumlah kerugian yang disebutkan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat diimbau tetap waspada, memeriksa keaslian uang dengan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang), dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Berita Terkait
-
Kasus Suap MA, Pengusaha Menas Erwin Djohansyah Ditahan KPK
-
Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
-
Tasya Farasya Gugat Cerai! Suami Diduga Gelapkan Uang Perusahaan Sejak 2021
-
Viral Video SPBU Larang Kendaraan Mati Pajak Isi BBM, Pertamina: Hoaks!
-
Hoax Umrah Gratis Kemenag di TikTok, Begini Faktanya
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
2 Rumah Digeledah KPK Terkait Kasus Korupsi, Nasib Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ujung Tanduk?
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan
-
MBG Jalan Terus Meski Ribuan Anak Keracunan, Bivitri Susanti Murka: Keras Kepala Betul Macam Batu!
-
Wajah Dilumuri Tanah, Kisah Ahmad Sahroni Lolos dari Amukan Massa Saat Penjarahan
-
PPP Sulteng Kompak Dukung Agus Suparmanto Jadi Caketum di Muktamar 2025
-
Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out