"Yang kami temukan, yang penyidik temukan selama ini adalah, ketika uang tersebut masuk ke yayasan, ke rekening yayasan, kemudian uang tersebut ditransfer balik ke rekeningnya pribadi, ada ke rekeningnya saudaranya, ada ke rekeningnya orang yang memang nominenya mewakili dia," ungkap Asep.
Dari total Rp28,38 miliar yang diduga dikorupsi selama periode 2020-2024, Heri Gunawan diduga menerima Rp15,86 miliar, sementara Satori kebagian Rp12,52 miliar.
KPK Dalami Keterlibatan 'Orang Dalam' BI dan OJK
KPK menegaskan bahwa penyidikan tidak akan berhenti pada kedua legislator.
Asep menyatakan pihaknya kini tengah mendalami peran pihak internal dari institusi pemberi dana, yakni Bank Indonesia dan OJK.
Ini membuka kemungkinan adanya kolusi antara pihak pengawas dan pihak yang diawasi.
"Kedua belah pihak, yakni pihak BI dan pihak dari legislator sedang kami dalami masing-masing," ujar Asep.
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa KPK sedang memburu tersangka lain yang mungkin ikut memuluskan jalan bagi Heri Gunawan dan Satori.
Untuk mengumpulkan bukti, penyidik KPK telah melakukan serangkaian tindakan tegas, termasuk menggeledah Gedung Bank Indonesia pada 16 Desember 2024 lalu dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan pada 19 Desember 2024.
Baca Juga: Satori dan Hergun Tersangka KPK, Komisi XI DPR: Dana CSR Tak Dipegang Anggota, buat Bantu Masjid
Kediaman kedua tersangka juga tak luput dari pemeriksaan.
Kini, fokus penyidikan melebar ke mana saja aliran dana korupsi itu bermuara.
KPK akan menelusuri kemungkinan uang hasil kejahatan ini digunakan untuk membiayai kepentingan politik.
"Ada hubungan dengan partai politiknya? Apakah diperintah partai politiknya? Kemudian disetor dan lainnya?
Itu yang sampai saat ini, ini kan baru titik awal ya, kita akan memperdalam perkara ini," pungkas Asep, menandakan babak baru yang lebih besar dalam pengungkapan skandal ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?