Suara.com - Kontroversi yang menyelimuti film animasi Merah Putih One for All seolah tak ada habisnya.
Setelah heboh karena waktu produksi kilatnya yang hanya dua bulan dan menuai cibiran tajam atas kualitasnya, kini muncul pertanyaan baru yang tak kalah penting dan membuat publik penasaran dari mana sebenarnya datangnya uang Rp 6,7 miliar sampai Rp 7 miliar untuk mendanai proyek secepat ini?
Di tengah industri yang butuh investasi puluhan hingga ratusan miliar untuk sebuah film berkualitas, angka Rp 6,7 miliar untuk produksi dua bulan tentu mengundang tanda tanya besar.
Siapakah 'sosok' yang berani menggelontorkan dana sebesar itu untuk sebuah proyek yang terkesan sangat terburu-buru?
Jawabannya ternyata bukanlah berasal dari satu studio animasi raksasa atau seorang investor tunggal.
Melansir sejumlah sumber, produser di balik film ini adalah Perfiki Kreasindo.
Nama ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun ternyata mereka adalah pemain penting.
Perfiki adalah singkatan dari Persatuan Produser Film Indonesia, sebuah organisasi atau asosiasi yang menaungi para produser film di tanah air.
Ini adalah detail kunci yang mengubah segalanya.
Baca Juga: Perfiki Kreasindo Punya Siapa? Rumah Produksi 'Merah Putih One For All' yang Jadi Sorotan
Artinya, proyek ini kemungkinan besar tidak didanai oleh satu entitas bisnis, melainkan merupakan sebuah inisiatif kolektif dari para anggota asosiasi itu sendiri.
Dana Rp 6,7 miliar tersebut bisa jadi berasal dari kolektif, dana kas organisasi, atau sebuah model patungan (joint venture) di antara beberapa produser yang tergabung di dalamnya.
Ini baru perkiraan sementara.
Model pendanaan kolektif seperti ini bisa menjelaskan mengapa proyek ini memiliki urgensi yang tinggi.
Sebagai sebuah persatuan, mereka mungkin memiliki agenda atau misi khusus, seperti menunjukkan kemampuan industri lokal dalam memproduksi konten bertema nasionalisme dalam waktu singkat untuk menyambut momentum HUT ke-80 RI.
Lebih jauh, proyek yang mengusung tema kebangsaan yang kental seringkali membuka pintu kolaborasi dengan pihak lain.
Tag
Berita Terkait
-
Perfiki Kreasindo Punya Siapa? Rumah Produksi 'Merah Putih One For All' yang Jadi Sorotan
-
Habiskan Biaya Rp 6 Miliar? Produksi Kilat 2 Bulan Film Merah Putih One For All Tuai Cibiran
-
Yang Penting Rilis, Mentalitas di Balik Produksi Animasi Lokal
-
Perfiki Kreasindo BUMN atau Bukan? Fakta di Balik Rumah Produksi 'Merah Putih One For All'
-
Janggal Lagi! Background Visual Film Merah Putih One For All Ternyata Template
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?