Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera memulai pembangunan Taman Bendera Pusaka di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Proyek ini menggabungkan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser menjadi satu kawasan ruang terbuka hijau seluas 5,5 hektare. Kawasan hijau ini dirancang memiliki fungsi ekologis, sosial, estetika, dan ekonomi.
Taman Bendera Pusaka berdiri di atas aset milik Pemprov DKI yang dikelola Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut). Berdasarkan peruntukan tata ruang, lokasi ini berada di subzona RTH 4 (Taman Kelurahan) dan RTH 5 (Taman RW), serta termasuk dalam kawasan pelestarian Cagar Budaya Kebayoran Baru.
Letaknya strategis karena berdekatan dengan kawasan TOD Blok M, salah satu pusat aktivitas publik yang terus berkembang sebagai ikon urban Jakarta.
Secara total, tiga taman yang digabung memiliki luas 55.281 meter persegi. Rinciannya, Taman Langsat seluas 38.125 meter persegi, Taman Ayodya 7.606 meter persegi, dan Taman Leuser 9.550 meter persegi.
Kawasan ini sejak lama dikenal sebagai paru-paru kota di Jakarta Selatan sekaligus ruang publik favorit warga.
Dalam pengembangannya, akan dibangun jembatan penghubung yang memungkinkan pengunjung berpindah dari satu taman ke taman lain tanpa harus menyeberangi jalan umum.
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta, Vera Refina Sari, menegaskan proyek ini bukan sekadar renovasi, tetapi sebuah rebirth atau kelahiran kembali kawasan tiga taman menjadi satu ruang publik baru yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi.
Taman ini, kata Vera, menggabungkan keindahan lanskap dengan tata kelola air kawasan untuk membantu pengendalian banjir. Nilai sejarah dan budaya lokal juga tetap dijaga.
"Diharapkan, taman ini bisa meningkatkan interaksi sosial warga, mendukung aktivitas olahraga, seni, dan kegiatan komunitas, menjadikannya sebagai representasi Jakarta sebagai kota global yang hijau dan berbudaya," ujar Vera kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Baca Juga: Pemprov DKI Integrasikan Tiga Taman Jadi Pusat Ekologi dan Pengendali Banjir di Selatan Jakarta
Ia menambahkan, lokasi Taman Bendera Pusaka memiliki aksesibilitas tinggi karena dekat dengan jalur transportasi umum seperti MRT, BRT, dan Mikrotrans. Dengan demikian, pengunjung bisa naik transportasi umum menuju taman, tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
"Hal ini akan mendorong lebih banyak warga memanfaatkan ruang terbuka ini sebagai tempat berkegiatan harian," ujarnya.
Pembangunan Taman Bendera Pusaka ditargetkan rampung pada akhir 2025 dengan pendanaan berasal dari pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Setelah itu, Pemprov DKI berencana menerapkan transformasi serupa pada taman-taman lain di Jakarta.
"Dengan konsep baru yang holistik dan terintegrasi, Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi ikon ruang terbuka hijau baru di Jakarta Selatan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga mendukung keberlanjutan kota dan kehidupan sosial masyarakat urban," pungkasnya. ***
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Integrasikan Tiga Taman Jadi Pusat Ekologi dan Pengendali Banjir di Selatan Jakarta
-
Melihat Beragam Tanama Hias di Flona 2025
-
Pemprov DKI Bangun Sentra Fauna di Lenteng Agung, Dijamin Modern dan Higienis
-
Terungkap! Alasan Gubernur Ajak Megawati di Groundbreaking Taman, Ternyata...
-
Megawati Jadi Alasan? Terungkap! Alasan Sebenarnya Peresmian Taman Bendera Pusaka Tertutup
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri