Suara.com - Gelombang protes besar-besaran siap mengguncang Pati. Ribuan warga yang menamakan diri gerakan Pati Bersatu merencanakan demonstrasi akbar pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Aksi ini menjadi klimaks dari akumulasi kekecewaan publik terhadap kepemimpinan Bupati Sudewo, dengan satu tuntutan utama yakni pemakzulan.
Kemarahan warga dipicu oleh serangkaian kebijakan yang dinilai sangat merugikan. Meskipun permintaan maaf dan pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) telah dilakukan oleh Bupati Sudewo, masyarakat menganggapnya hanya sebagai solusi sesaat dan menuntut perbaikan fundamental dalam pemerintahan.
Suasana tegang semakin terasa pada Sabtu malam (9/8/2025), saat posko donasi di depan Pendopo Pati tak hanya menjadi pusat penggalangan dana, tetapi juga wadah tumpahan aspirasi dan unek-unek warga.
Pemecatan Massal dan Kebijakan Kontroversial
Salah satu isu yang menyulut amarah adalah nasib 220 mantan pegawai RSUD Soewondo. Mereka yang telah mengabdi selama belasan hingga puluhan tahun harus kehilangan pekerjaan tanpa pesangon sepeser pun.
“Pemberhentian ratusan pegawai lewat mekanisme tes ulang itu aneh dan berbau politik. Setelah puluhan tahun mengabdi, kami diberhentikan tanpa pesangon sama sekali,” kata salah satu eks pegawai RSUD Soewondo yang enggan disebutkan namanya.
Kebijakan ini dipandang sebagai bentuk ketidakadilan yang brutal dan memperdalam luka kekecewaan terhadap Bupati Sudewo.
Suara Warga: "Kami Kecewa dengan Bupati"
Baca Juga: Sosok Ahmad Husein, Inisiator Aksi Tolak Kenaikan PBB 250 Persen di Pati
Tak hanya soal pemecatan, warga juga menyoroti dugaan ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran daerah serta kebijakan lain yang dianggap tidak pro-rakyat. Kekecewaan ini menyebar luas di berbagai lapisan masyarakat.
“Kami kecewa dengan bupati. Banyak kebijakan yang tidak jelas dan merugikan rakyat. Kami akan ikut demo pada 13 Agustus untuk menuntut pemakzulan,” ujar Sono, salah seorang warga Pati dengan nada tegas.
Berita Terkait
-
Sosok Ahmad Husein, Inisiator Aksi Tolak Kenaikan PBB 250 Persen di Pati
-
Nasi Sudah Jadi Bubur: Warga Tolak Mentah Permintaan Maaf dan Desak Bupati Pati Mundur!
-
Profil Sudewo, Bupati Pati yang Sempat Viral karena Naikkan PBB 250 Persen
-
Akibat Polemik Kenaikan PBB Bupati Pati, Mendagri Warning Kepala Daerah Lain
-
Bupati Pati Sudewo Ancam yang Ganggu Pemerintahannya, Dikritik Kacang Lupa Kulit
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok