Suara.com - Penyaluran bantuan sosial (bansos) kembali menjadi sorotan tajam setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis temuan yang mengejutkan. Dana yang seharusnya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat miskin, diduga kuat salah sasaran dan dinikmati oleh kalangan yang tak berhak.
Temuan PPATK mencatat ada 27.932 penerima bansos berstatus pegawai BUMN, 7.479 berstatus dokter, dan sekitar 6.000 profesi eksekutif atau manajer. Lebih mencengangkan lagi, 60 rekening di antaranya bahkan memiliki saldo di atas Rp 50 juta.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pihaknya akan segera menelusuri data tersebut. Menurutnya, data profesi ini muncul dari pengakuan para penerima saat membuka rekening di bank.
"Itu pengakuan mereka, bukan dari kami ya, pengakuan mereka ketika membuka rekening di bank-bank itu, ya kita akan dalami, kita akan cek, kita akan cek itu," tegas Saifullah, yang akrab disapa Gus Ipul, di Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
Untuk memastikan penyaluran ke depan lebih tepat sasaran, Gus Ipul menegaskan akan menggandeng PPATK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sambil terus melakukan perbaikan data secara paralel.
"Ya untuk memastikan karena kita kan data ini kan susah lama ya, bukan sekarang aja. Makanya kita mau evaluasi pelan2 secara keseluruhan, InsyaaAllah lah, secara bertahap kita akan evaluasi," tuturnya.
Mengalir Deras ke Judi Online
Masalah tidak berhenti pada profesi penerima. Fenomena penyalahgunaan bansos memasuki babak baru saat PPATK mengungkap 603.999 rekening penerima bansos diduga terlibat dalam aktivitas judi online (judol).
“Dari hasil analisis kami, sebagian besar rekening yang digunakan untuk judi online ternyata terdaftar sebagai penerima bansos dari Kementerian Sosial,” ungkap Andini dari PPATK dalam sebuah diskusi daring, Rabu (31/7/2025).
Baca Juga: Korupsi Bansos Presiden, KPK Panggil 3 Bos Perusahaan Pemasok: Kualitas Bantuan Diduga Disunat
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga membeberkan bahwa pada Semester I-2025 saja, puluhan ribu penerima bansos masih aktif bermain judol.
"Kami juga melakukan pencocokan data dan ini yang kami terima apakah NIK NIK yang kami terima ini masih bermain judol, kami menemukan lebih dari 78 ribu penerima bansos di tahun 2025 ini semester 1 masih bermain judol," kata Ivan di Kantor Kemensos.
Skala perputaran uang dari transaksi judi online di Indonesia pun sudah mencapai level darurat nasional. Selama kuartal pertama 2025, nilainya mencapai Rp47,9 triliun dari total 39,8 juta transaksi.
Pentingnya Kewaspadaan Digital
PPATK mengingatkan bahwa modus kejahatan finansial terus berevolusi, tidak hanya melalui perbankan konvensional tetapi juga merambah ke cryptocurrency dan platform digital lainnya.
“Kejahatan itu tidak akan pernah berhenti. Mereka hanya mengubah pola, alat, dan bentuknya. Maka kita juga tidak boleh kendur dalam pengawasan dan edukasi,” pesan Andini.
Berita Terkait
-
Korupsi Bansos Presiden, KPK Panggil 3 Bos Perusahaan Pemasok: Kualitas Bantuan Diduga Disunat
-
Pemprov DKI Tambah 56 Ribu Penerima Baru Bansos PKD, Naik Angkutan Umum juga Digratiskan
-
5 Fakta Nyesek di Balik Skandal Bansos Bogor, Uang Orang Miskin Ludes untuk Judi?
-
Bogor Juara 1 Nasional Penyelewengan Bansos, Uang Orang Miskin Rp22 Miliar Ludes Jadi Asap Judol?
-
5.497 Penerima Bansos di Bogor Gunakan Uang Bantuan untuk Judi Online
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media