Suara.com - Kemeriahan karnaval di Blitar yang digelar di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, mendadak berakhir ricuh setelah aparat kepolisian menghentikan acara.
Video penghentian karnaval ini viral di media sosial dan menuai pro-kontra di kalangan warganet.
Karnaval yang menampilkan parade kesenian lengkap dengan sound horeg itu telah menjadi tontonan ribuan warga sejak sore.
Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, aparat menertibkan jalannya acara karena melewati batas waktu yang diatur dalam Surat Edaran (SE) Bupati Blitar.
“Tidak dibubarkan, karena sesuai aturan SE Bupati Blitar waktu pelaksanaan giat karnaval sampai jam 23.00 WIB, maka pelaksanaan giat karnaval harus sudah selesai dan sound system harus sudah off,” jelas Kapolsek Gandusari, AKP Heru Susanto, Senin (11/8/2025).
Berikut fakta penghentian karnaval di Blitar yang digelar di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
1. Video Penghentian Jadi Viral di Media Sosial
Rekaman momen polisi menghentikan karnaval di Gandusari cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Banyak pengguna membagikan ulang video tersebut, memicu perdebatan di kolom komentar.
2. Acara Melebihi Batas Waktu Resmi
Berdasarkan aturan SE Bupati Blitar, kegiatan karnaval dibatasi hingga pukul 23.00 WIB. Begitu lewat batas waktu, aparat langsung melakukan penertiban. Aturan ini diberlakukan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan warga pada malam hari.
3. Sound Horeg Jadi Sorotan
Suara keras sound horeg yang dipakai selama karnaval disebut mengganggu kenyamanan sebagian warga. Isu ini menjadi salah satu alasan banyak warganet mendukung tindakan polisi. “Ya memang harus seperti itu, aturan harus ditaati bukan hanya sekadar pajangan saja,” ucap Faturrahman, warga Blitar.
4. Reaksi Warga Terbelah
Sebagian warga mengapresiasi penegakan aturan, sementara lainnya mengaku kecewa karena euforia perayaan terhenti mendadak. “Baru sejam nonton sudah disuruh bubar, tolonglah aturannya,” kata Aswi, warga lain.
5. Pemda Cari Jalan Tengah
Berita Terkait
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
Viral Ustaz Yusuf Mansur Mau Beli YouTube dan Ganti jadi YouSufe, Dinar Candy: Halo BNN
-
Nama Indy Barends Trending di X Karena RM BTS, Begini Reaksi Manajer
-
Cerita Personel Elephant Kind Dapat Ancaman Pembunuhan di London
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik