Diam-diam, Hanafi bersembunyi di dalam kamar Almira dan mengintai Tiwi sejak 17 Juli 2025. Selama korban beraktivitas dalam rumah, Hanafi memantau dari kamar calon istrinya itu.
Aksi bejat Hanafi mulai dilakukan pada tanggal 19 Juli, sekitar pukul 05.22 WIT. Kala itu, pelaku langsung mebekap korban di dalam kamarnya.
Dengan posisi kedua tangan dan kaki Tiwi yang terikat, Hanafi diduga melakukan aksi bejatnya yakni melakukan pemaksaan oral seks. Setelah melakukan perbuatan kejinya itu, Hanafi kemudian memaksa Tiwi untuk menunjukkan password HP korban.
Selang beberapa saat HP korban terbuka, pria yang sempat jadi buron itu lantas membuka aplikasi Jenius (aplikasi simpan uang) milik korban, dan kembali memaksa korban untuk menunjukkan PIN-nya. Setelah berhasil masuk ke aplikasi Jenius, Hanafi mendapati saldo Tiwi senilai Rp 38 juta.
Uang itu lalu ditransfer ke aplikasi Gopay milik korban (untuk menghilangkan jejak). Setelah uang ditransfer ke aplikasi e-wallet Tiwi, Hanafi pun langsung mentransfer ke rekening pribadinya. Uang yang diambil dari rekening Tiwi, digunakan Hanafi untuk melunasi pinjaman online.
Usai mengambil paksa uang Tiwi, Hanafi dengan tega menutup mulut dan hidung korban menggunakan lakban. Hanafi pun membekap Tiwi dengan bantal dan menutupi hidung serta mulutnya menggunakan lututnya.
Dikatakan, selang 3 menit membekapnya, Tiwi mulai lemas dan 10 menit kemudian ia mulai kejang-kejang dan meninggal dunia.
Setelah tubuh Tiwi tidak lagi bergerak, Hanafi sempat searching di Google mengenai tanda-tanda orang baru meninggal untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.
Selesai memastikan Tiwi sudah tak bernyawa, Hanafi masih berada di rumah korban hingga Maghrib. Pelaku lalu menyewa mobil menuju Sofifi dan Ternate untuk melaksanakan acara pernikahan dengan Almira pada 27 Juli 2025.
Baca Juga: 6 Fakta Kelam Pembunuhan Sadis Karyawati Warung Sate: Dicekik, Diperkosa lalu Dihabisi
Sebelum pernikahan berlangsung, tepatnya pada tanggal 25 Juli, HP korban dibawa pelaku dan ia melakukan pinjaman online mengunakan aplikasi Jenius milik korban.
Hanafi menggunakan aplikasi Jenius Tiwi dan mengajukan pinjaman sebanyak Rp 50 juta. Ditambah lagi pelaku junga mengambil uang cash korban yang ada dalam kamar senilai Rp 400 ribu. Sehingga total uang yang diambil Hanafi dari Tiwi sebanyak Rp 89 juta.
Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku mengambil dua unit HP dan charger HP korban. Setibanya di Ternate, Hanafi membuang dua HP Tiwi di kawasan Ngade, kepala charger hp dibuang di laut serta kabel charger dibuang di sekitar masjid Al-Munawwar.
Dalam kasus ini, terungkap pula pengajuan cuti oleh korban di kantor BPS yang ternyata dilakukan pelaku. Pasalnya pada tanggal 19 Juli 2025, korban sudah meninggal dunia. Sementara pengajuan cuti dilakukan Pada tanggal 25 Juli 2025.
Lantaran tak masuk usai masa cutinya habis, rekan korban Angga J Batara lantas mendatangi rumah dinas BPS Halmaera Timur pada Kamis (31/07/2025).
Karena pintu terkunci, akhirnya bersama petugas keamaan jendela kamar Tiwi dibuka paksa. Wanita berusia 30 tahun itu pun ditemukan sudah tewas dengan posisi telentang di atas kasur dan jasadnya dalam kondisi membusuk.
Berita Terkait
-
Tragedi Berdarah di Berau: Suami Bunuh Istri Hamil dan 2 Anak Balitanya Pakai Parang
-
Siapa Aditya Hanafi Pembunuh Tiwi BPS Haltim? Diduga Rampok dan Lecehkan Korban
-
Pegawai BPS Haltim Dibunuh Rekan Kerja, Masih Sempat Menikah hingga Berpura-pura Jadi Korban
-
Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan Dihukum Mati, Kopda Bazarsah Melawan: Siap Banding!
-
7 Fakta Baru Pembunuhan Brigadir Nurhadi: Dipiting Jurus Maut & Dihantam Cincin Akik
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana