Suara.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memiliki kans luas untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Ada dua partai yang diprediksi akan membantu pencalonan Gibran, yakni Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Golkar.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, membeberkan alasan mengapa dua partai tersebut kemungkinan besar akan membantu Gibran menjadi calon presiden.
Faktor utamanya tentu tidak terlepas dari peran keluarga Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.
Pertama, Jamiluddin melihat ada peluang bagi Gibran untuk terjun dalam kontestasi Pilpres 2029. Tidak lagi menjadi calon wakil presiden, melainkan calon presiden.
"Peluang Gibran Rakabuming Raka nyapres pada Pilpres 2029 tentu terbuka luas. Sebab, pada Pilpres 2029 sudah berlaku tanpa ambang batas. Artinya, sudah tidak ada lagi persyaratan ambang batas untuk seseorang maju menjadi capres dan cawapres," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Rabu (13/8/2025).
Kekinian, pekerjaan rumah Gibran untuk menyukseskan peluang tersebut menjadi kenyataan adalah mencari partai politik pengusung. Tetapi tampaknya, pekerjaan rumah tersebut akan sangat mudah diselesaikan.
Menurut Jamiluddin, PSI yang saat ini dipimpin Kaesang Pangarep yang notabene merupakan adik Gibran, tentu akan dengan sukarela memberikan dukungan.
"Untuk itu, PSI tampaknya akan terdepan mengusung Gibran menjadi capres. Hal itu dimungkinkan karena PSI dinahkodai adiknya, Kaesang Pangarep. Partai ini juga ada di bawah komando Joko Widodo, ayahanda Gibran," kata Jamiluddin.
"Karena itu, bukan Gibran nantinya yang meminta agar PSI yang mengusungnya. Tapi bisa saja PSI yang aktif meminta Gibran untuk diusung menjadi capres pada Pilpres 2029," sambung Jamiluddin.
Baca Juga: Suara Live: AHY Dicuekin Gibran hingga Ari Lasso Ngamuk ke WAMI
Tidak hanya PSI, Partai Golkar kemungkinan besar akan turut mengusung pencalonan mantan wali kota Solo tersebut menjadi RI 1. Dukungan partai berlambang pohon beringin akan bisa diperoleh Gibran asalkan Bahlil masih kokoh berada di puncak kepemimpinan.
"Golkar juga berpeluang besar akan mengusung Gibran. Hal itu berpeluang terjadi bila Golkar tetap dinahkodai Bahlil," kata Jamiluddin.
Posisi Bahlil sebagai loyalis Jokowi yang dinilai menjadi faktor partai tersebut berpeluang mendukung pencalonan Gibran.
"Sebagai loyalis Jokowi, Bahlil tampaknya akan sulit menolak bila Jokowi memintanya untuk mengusung Gibran. Bahlil akan berupaya mengkondisikan Golkar agar mengusung Gibran," kata Jamiluddin.
Meski akan memberikan dukungan kepada Gibran, Jamiluddin memandang akan ada timbal balik untuk Golkar.
"Untuk memudahkan dan memuluskan hal itu, Bahlil bisa saja meminta ke Jokowi agar wapresnya dari Golkar. Dengan begitu, lebih memudahkan bagi Bahlil untuk mendorong Golkar mengusung Gibran menjadi capres," kata Jamiluddin.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Klaim Gibran Sebut Janji 19 Juta Lapangan Kerja Dipelintir Media, Benarkah?
-
Bongkar 5 Fakta di Balik Momen Viral Gibran 'Cuekin' Bahlil
-
Demokrat: Momen AHYGibran di Batujajar Hanya Soal Timing
-
Viral Momen Gibran Lewati Bahlil Tanpa Salaman, Ketua Golkar Buka Suara: Saya...
-
Suara Live: AHY Dicuekin Gibran hingga Ari Lasso Ngamuk ke WAMI
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali