Koordinator Paguyuban Pelangi, Hendrawan Rizal, membeberkan pengalaman pribadinya yang sangat mengejutkan.
Tagihan PBB miliknya melonjak hampir sepuluh kali lipat. Sebelum ada kenaikan, ia hanya membayar Rp 6,4 juta. Kini, angka yang harus ia setorkan ke kas daerah mencapai Rp 63 juta.
“Kami harap Bapak Wali Kota yang sekarang dapat menyelesaikan masalah ini yang diwariskan dari pemerintahan sebelumnya,” kata Hendrawan, dikutip Rabu (13/8/2025).
Paguyuban Pelangi Cirebon menyodorkan empat tuntutan utama yang sangat tegas kepada Pemerintah Kota Cirebon. Pertama, mereka menuntut pembatalan Perda No. 1 Tahun 2024 dan mendesak tarif PBB dikembalikan seperti tahun 2023.
Kedua, mereka meminta pertanggungjawaban dari pejabat Pemkot Cirebon yang terlibat dalam penerbitan aturan tersebut.
Ketiga, dan ini yang paling krusial, mereka memberi ultimatum kepada Wali Kota untuk memberikan tindakan nyata dalam waktu satu bulan. Jika tuntutan diabaikan, mereka mengancam akan menggelar aksi demonstrasi dalam skala yang jauh lebih besar.
Keempat, mereka mendesak pemerintah untuk lebih kreatif mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tidak hanya mengandalkan pajak yang membebani rakyat.
Berita Terkait
-
Apa yang Terjadi Jika Tidak Membayar PBB? Geger PBB Naik 1.000 Persen di Cirebon
-
Geger Pajak PBB-P2 Cirebon Naik 1000 Persen, DPRD Buka Suara
-
Prabowo 'Sentil' Bupati Pati Gegara Pajak Meroket, Pimpinan Gerindra Tegur Keras Sudewo
-
Sosok Bupati Cirebon yang Tak Mau Senasib Pati, Ternyata Kader Loyal Megawati
-
Banyak Rakyat Menjerit karena Pajak PBB Mencekik, Istana Bilang Begini
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?