Perjalanannya menuju kursi pesakitan diwarnai drama yang menyita perhatian publik. Sebagai Ketua DPR saat itu, ia berulang kali mangkir dari panggilan KPK dengan berbagai alasan, mulai dari sakit hingga meminta penundaan penyidikan.
Puncaknya terjadi pada 15 November 2017, ketika KPK berusaha menjemput paksa Setnov di kediamannya. Ia menghilang, dan keesokan harinya muncul kabar mengejutkan: Setya Novanto mengalami kecelakaan mobil yang menabrak tiang listrik.
Namun, belakangan terungkap bahwa insiden 'tiang listrik' itu hanyalah rekayasa yang dirancang oleh pengacaranya saat itu, Fredrich Yunadi, untuk menghindari jerat hukum KPK. Drama berlanjut di ruang sidang, di mana pada sidang perdananya, Setnov sempat membisu dan berpura-pura sakit, meski tim dokter menyatakan ia sehat.
Kontroversi di Balik Jeruji: Sel Mewah dan Dugaan Sel Palsu
Kontroversi tak berhenti meski Setnov telah mendekam di Lapas Sukamiskin. Pada September 2018, inspeksi mendadak oleh Ombudsman RI menemukan sel yang dihuni Setnov jauh lebih besar dan mewah dibandingkan sel narapidana lainnya.
"Menurut pengamatan kami masih ada potensi maladministrasi terutama di Lapas Sukamiskin ada diskriminasi dalam kamar hunian," kata anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu ketika itu.
Tak hanya itu, dalam sidak lain yang ditayangkan program Mata Najwa, muncul dugaan Setnov menempati 'sel palsu'. Jurnalis Najwa Shihab menyoroti kejanggalan barang-barang pribadi di dalam sel yang tidak mencerminkan profil seorang Setya Novanto. Dugaan ini kemudian dikonfirmasi oleh Menkumham Yasonna Laoly, yang mengakui bahwa sel tersebut bukanlah sel asli yang ditempati Setnov.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Bongkar Aib! Kasus Korupsi Riza Chalid dan Setya Novanto Sengaja Ditutup?
-
Maqdir Ismail Ungkap Keterangan Agen FBI Jadi Novum dalam PK Setya Novanto
-
Setya Novanto Dapat Diskon Hukuman, Pegiat Antikorupsi Ingatkan Drama Fasilitas Mewah di Penjara
-
Tanpa Cederai Aturan, Golkar Harap Keringanan Hukuman Bagi Setya Novanto
-
Setya Novanto Dapat Potongan Hukuman dari MA, Pengacara Belum Puas
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line