Kendati begitu, ada pula warganet yang membela. Upacara di IKN tidak berlangsung mewah lantaran bukan Presiden Prabowo Subianto yang memimpin.
"Ini sepertinya di lokasi yang baru jauh dari istana, nampak Pak Basuki hanya berada dibawah tenda," bela akun @Fanany_Rach***.
"Karena Inspektur nya bukan Presiden, peringatan tidak dilakukan di lapangan negara Ibu Kota Nusantara, tapi dilakukan di Plaza Seremoni IKN," jelas akun @reza***.
Beda dari upacara di IKN yang berlangsung sederhana dan hening, Istana Merdeka merayakan kemerdekaan Indonesia dengan meriah serta mewah.
Sekitar pukul 9 pagi, penerjun dari Kopassus mendarat di Monas dan mengibarkan bendera yang mengusung tema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".
Selanjutnya bendera merah putih raksasa dibawa oleh helikopter Super Puma TNI AU, Apache TNI AD, helikopter AW 189 milik Polri, helikopter Panther TNI AL, dan Dauphin milik BNPB.
Ukuran bendera raksasa itu sekitar 20x27 meter dengan berat 70 kilogram.
Barulah pada pukul 9.45, Presiden Prabowo sebagai inspektur memulai dan memimpin upacara.
Baca Juga: Miris, Bocah Pungut Makanan Bekas Pejabat Usai Perayaan HUT RI ke-80
Presiden Prabowo juga membacakan naskah proklamasi yang biasanya ditugaskan kepada Ketua MPR.
Selain itu, momen Presiden Prabowo mencium bendera merah putih sebelum diserahkan kepada petugas paskibraka pembawa baki, Bianca Alessia asal Sulawesi Utara, tak kalah mencuri perhatian.
Direkam dengan drone, tim paskibraka bernama "Indonesia Berdaulat" membuat formasi yang membentuk angka 80 sesuai usia kemerdekaan.
Setelah upacara di Istana Merdeka dilaksanakan dengan khidmat, atraksi flypass pesawat tempur TNI disuguhkan untuk peserta.
Sama seperti para paskibraka, pesawat F16 Fighting Falcon, T50i Golden Eagle, dan Hawk membentuk formasi 80 pula.
Berita Terkait
-
DPR Turun Tangan Usai Kebakaran Hebat Lahap Hunian Pekerja IKN, Investigasi Segera Digelar
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Aneh! Pakar Hukum Tata Negara Kritik Keras Prabowo soal IKN Jadi Ibu Kota Politik
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Pakar Curiga Prabowo Tidak Niat Pindah dari Jakarta setelah IKN Jadi Ibu Kota Politik
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram