Suara.com - Mesir pada Selasa (19/8) membantah laporan media Israel yang menyebut bahwa Kairo telah mengusulkan.
Untuk mengambil alih kendali atas senjata milik Hamas sebagai bagian dari rencana untuk Gaza pasca-perang.
Beberapa media Israel, termasuk penyiar nasional KAN, mengklaim bahwa Mesir mengusulkan agar senjata Hamas diserahkan sementara di bawah pengawasan Mesir sebagai bagian dari rencana “hari setelah perang.”
Menurut laporan tersebut, proposal itu memproyeksikan bahwa Gaza akan dikelola selama beberapa tahun oleh pemerintahan teknokratis di bawah pengawasan Otoritas Palestina, dengan Hamas tidak dilibatkan dalam pemerintahan.
Israel menuntut pelucutan senjata Hamas untuk setiap kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan perang brutalnya di Jalur Gaza.
Namun, saluran berita milik pemerintah Mesir, Al-Qahera News, mengutip sumber resmi Mesir, membantah laporan media Israel tersebut.
Mereka menegaskan bahwa proposal terbaru yang diajukan Mesir bersama Qatar dan telah diterima oleh Hamas melibatkan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.
Menurut sumber tersebut, negosiasi menuju gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas akan dimulai sejak hari pertama kesepakatan itu diberlakukan.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan bahwa telah terjadi kemajuan signifikan dalam negosiasi dan bahwa “bola” sekarang berada di tangan Israel.
Baca Juga: PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
Hamas mengatakan pada Senin (18/8) bahwa mereka telah menerima proposal yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, meski tidak memberikan detail dari isi proposal tersebut.
Penyiar publik Israel, KAN, mengutip sumber anonim, melaporkan bahwa proposal baru tersebut mirip dengan rencana awal yang diajukan oleh utusan AS Steve Witkoff.
Menyerukan pembebasan 10 sandera yang masih hidup dan 18 jenazah sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 60 hari dan dimulainya negosiasi untuk mengakhiri perang.
Menurut media Mesir, proposal tersebut menyerukan agar pasukan Israel ditempatkan kembali mendekati perbatasan Gaza untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Serta menghentikan operasi militer sementara selama dua bulan guna memfasilitasi pertukaran tawanan dan sandera.
Israel memperkirakan sekitar 50 warganya masih berada di Gaza, termasuk 20 orang yang diperkirakan masih hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal