Suara.com - Sebuah gempa politik berkekuatan tinggi baru saja mengguncang PDI Perjuangan dari titik episentrumnya: Jawa Tengah.
Dalam sebuah langkah yang tegas dan penuh pesan simbolik, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah menandatangani "surat sakti" yang mencopot Bambang Wuryanto, sang "Komandan Pacul", dari takhtanya sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.
Manuver ini lebih dari sekadar rotasi jabatan.
Ini adalah sebuah vonis politik atas kegagalan paling memalukan dalam sejarah modern partai: jebolnya "Kandang Banteng" di Pilpres 2024.
Penunjukan FX Hadi Rudyatmo (Rudy), loyalis Jokowi yang merakyat, sebagai penggantinya, menandai dimulainya operasi penyelamatan marwah partai di tanah kelahirannya sendiri.
Akhir Era 'Komandan' di Tanah Marhaen
Selama bertahun-tahun, Bambang Pacul adalah personifikasi kekuasaan absolut PDIP di Jawa Tengah.
Dengan gaya kepemimpinan komando yang lugas dan kontrol penuh atas mesin partai hingga tingkat desa, ia adalah jaminan tegak lurusnya perintah dari pusat.
Namun, di bawah komandonya, benteng yang dianggap paling tak tertembus itu justru luluh lantak oleh gelombang Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
Kekalahan Ganjar Pranowo, kader terbaik yang diusung dari Jateng, di provinsinya sendiri adalah sebuah aib yang tak termaafkan.
Alasan formal bahwa Pacul mendapat tugas baru sebagai Ketua Baleg DPR RI terdengar seperti pemanis pahit. Publik membaca pesan yang sesungguhnya: ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kegagalan strategis.
"Ini bukan sekadar kalah angka, ini soal harga diri partai. Kehilangan Jateng itu seperti kehilangan jantung ideologis," ungkap seorang sumber internal partai yang enggan disebutkan namanya.
Bukan Sekadar Rotasi, Ini Operasi Jantung Politik PDIP
Keputusan Megawati menunjuk FX Rudy bukanlah pilihan acak. Ini adalah sebuah operasi bedah politik yang dirancang untuk mengatasi tiga masalah krusial secara simultan seperti memulihkan luka batin kader, merebut kembali hati wong cilik, sekaligus sinyal keras bagi kader lainnya.
FX Rudy: Kembalinya 'Jokowisme' untuk Sembuhkan Luka?
Berita Terkait
-
Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
-
Megawati Minta Presiden Prabowo Berantas Buzzer, Warisan Kerusakan Demokrasi 10 Tahun Jokowi?
-
Prabowo Sudah Coba Merangkul, Tapi Luka Batin ke SBY dan Jokowi bikin Megawati Absen ke Istana?
-
Tak Perlu Ngobrol Serius, Prabowo-Megawati Mau Bertemu Sambil Makan Enak dan Cerita
-
Hasto Ungkap Pesan Megawati Terkait Proyek Penulisan Ulang Sejarah RI
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!