Suara.com - Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) yang diduga terkait pemerasan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ternyata hanyalah puncak dari gunung es.
Penangkapan ini diyakini menjadi pintu masuk bagi KPK untuk membongkar "kerajaan basah" yang selama ini tersembunyi di balik dinding Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Kemenaker mengelola triliunan rupiah dan memegang kuasa atas izin-izin krusial yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dari sejumlah informasi yang dihimpun, setidaknya ada tiga "pundi-pundi haram" yang sangat rawan disalahgunakan, menciptakan sebuah sistem yang rentan korupsi dari level atas hingga bawah.
Inilah investigasi mendalam mengenai tiga titik paling "basah" di Kemenaker.
1. Sertifikasi K3: 'Palak' Resmi Berkedok Aturan
Kasus yang menjerat Noel adalah contoh sempurna bagaimana aturan bisa dijadikan senjata untuk memeras.
Setiap perusahaan di Indonesia wajib memiliki sertifikat K3 sebagai syarat legalitas operasional. Di sinilah celah muncul.
Modus operandinya, pejabat bisa dengan sengaja memperlambat atau mempersulit proses penerbitan sertifikat bagi perusahaan yang tidak memberikan "uang pelicin".
Baca Juga: Legislator NasDem Sedih Wamenaker Noel Diciduk KPK: Kinerja Lumayan Bagus, tapi Akuntabilitas Tidak
Sebaliknya, perusahaan yang "kooperatif" bisa mendapatkan sertifikat dengan cepat, bahkan jika standar K3 mereka belum sepenuhnya terpenuhi.
Ini adalah praktik "palak" atau pemerasan yang dilegalkan oleh birokrasi. Nilainya bisa bervariasi dari puluhan hingga ratusan juta rupiah per perusahaan.
2. Proyek Balai Latihan Kerja (BLK): Pesta Anggaran Triliunan
Ini adalah "kolam uang" terbesar di Kemenaker. Setiap tahun, pemerintah menganggarkan triliunan rupiah untuk membangun dan mengoperasikan BLK di seluruh Indonesia, bertujuan meningkatkan skill tenaga kerja. Namun, di balik tujuan mulia itu, tersembunyi potensi korupsi masif.
Modus Operandi mulai dari mark up pengadaan, proyek fiktif, sekaligus fee dari vendor.
3. Izin Penempatan Pekerja Migran (P3MI): Bisnis Nyawa Manusia
Tag
Berita Terkait
-
Legislator NasDem Sedih Wamenaker Noel Diciduk KPK: Kinerja Lumayan Bagus, tapi Akuntabilitas Tidak
-
Terkait Kasus Pemerasan, KPK Ungkap Rangkaian OTT Wamenaker Noel Berlangsung dari Semalam
-
OTT KPK, Wamenaker Noel Mengaku Kerap Jadi Target Opsus: Dari Tes Urine hingga Tes DNA
-
Wamenaker Noel Kena OTT, Komisi III: Gol Bunuh Diri di Tengah Gencarnya Presiden Berantas Korupsi
-
Ditangkap di Jakarta, Wamenaker Immanuel Ebenezer Diduga Palak Perusahaan Soal Sertifikat K3
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!