Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sederet persoalan serius dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Sepanjang program ini berjalan, tercatat 31 kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal menimpa penerima manfaat, sebagian besar terjadi di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Tak berhenti di situ, BPOM juga mengungkap temuan lainnya, yakni 15 kasus makanan yang disajikan dalam program ini kedapatan sudah ada ulat.
"Berdasarkan data rekap kami, ada 31 kejadian luar biasa yang telah terjadi selama program ini berjalan. Memang tersebar di beberapa wilayah, yang paling banyak itu di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, itu cukup besar. Selain itu juga ada temuan lain selain KLB, misalkan kayak ada nih ditemukan makanan yang mengandung ulat, itu ada 15 kejadian," ungkap PFM Ahli Madya dari Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan, Fitrianna Cahyaningrum dalam webinar BPOM, Kamis (21/8/2025).
Fitrianna menjelaskan, sesuai regulasi Peraturan Pemerintah No. 89 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, masyarakat berhak melaporkan jika ada dugaan keracunan pangan. Laporan bisa masuk lewat puskesmas, klinik, atau pemerintah daerah setempat.
Setelah menerima laporan, BPOM bersama Dinas Kesehatan akan melakukan klarifikasi apakah memang terjadi KLB keracunan pangan (KLBKP). Prosesnya meliputi penyelidikan epidemiologi hingga pengujian laboratorium terhadap contoh makanan, bahkan spesimen dari korban seperti muntahan.
Langkah ini penting untuk memastikan penyebab keracunan, apakah akibat bakteri tertentu, sanitasi yang buruk, atau kontaminasi silang peralatan.
"Artinya, ada aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Apakah pengolah pangannya, apakah misalkan hygien sanitasinya, atau dari cross kontaminasi peralatan. Konfirmasi perlu dilakukan lewat uji sampel pangan maupun sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan,” jelas Fitrianna.
Berita Terkait
-
BPOM Ungkap 31 Kasus Keracunan Massal MBG, BGN Langsung Pasang Badan Targetkan Nol Kasus
-
Rahasia di Balik Makan Bergizi Gratis: Efek Ekonomi Dahsyat yang Tak Terduga
-
44 Persen Anggaran Pendidikan Buat MBG? Guru Besar UIN Sebut Prabowo Langgar Konstitusi!
-
Skandal Anggaran Pendidikan 2026: P2G Bongkar Hampir Setengah Dana Pendidikan Dialokasikan Buat MBG
-
Atraksi Drone dan Kembang Api Hiasi Puncak Perayaan HUT RI ke-80
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi