Suara.com - Sebuah rekaman video yang viral di media sosial menangkap pemandangan mengerikan pascakecelakaan beruntun yang melibatkan satu unit bus TransJakarta, sebuah Toyota Avanza, dan sepeda motor Honda Vario di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (22/8/2025) malam.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB ini sontak menarik perhatian publik.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jakut.info, tampak sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi B 3423 PKR sudah dalam kondisi ringsek dan terjepit di kolong sisi kanan belakang bus TransJakarta.
Pemandangan tersebut memicu kepanikan warga yang berada di lokasi.
"Sepeda motor masuk ke kolong bus," tulis akun tersebut dalam keterangan unggahannya, yang dikutip pada Sabtu (23/8/2025).
Menanggapi insiden yang menggemparkan ini, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, membenarkan terjadinya kecelakaan tersebut.
Ia mengonfirmasi bahwa ada tiga kendaraan yang terlibat dalam peristiwa ini.
"Kendaraan yang terlibat, Bus TransJakarta B 7054 XT, sepeda motor Honda Vario B 3423 PKR, dan Toyota Avanza B 1995 UYV," kata Ojo saat dikonfirmasi, Sabtu (23/8/2025).
Pengemudi bus TransJakarta diidentifikasi berinisial TM, pengendara motor IR, dan pengemudi Avanza BMH.
Baca Juga: Konvoi Kebut-kebutan saat 17 Agustus, Polisi Ungkap Sanksi Kasus Tabrakan Lamborghini di Tangerang
Meskipun Ojo belum memberikan rincian lengkap mengenai kronologi kejadian, pihak PT TransJakarta memberikan sedikit gambaran.
Menurut Kepala Departemen Humas dan CSR PT TransJakarta, Ayu Wardhani, kecelakaan bermula saat bus rute 10 (Tanjung Priok-PGC) hendak masuk ke Halte Plumpang.
"Ada mobil pribadi di sisi kiri bus yang kemudian ditabrak bagian belakangnya oleh sepeda motor. Sepeda motor terjatuh dan masuk ke kolong bus, pengendaranya terpental keluar," jelas Ayu.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden dramatis ini.
"Pengendara sepeda motor mengalami luka ringan, tidak ada korban jiwa," ungkap Ojo.
Ojo menambahkan bahwa kasus kecelakaan ini tidak berlanjut ke ranah hukum. Ketiga pihak yang terlibat sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan kekeluargaan.
Berita Terkait
-
Tragis! Kecelakaan hingga Masuk Kolong Bus Transjakarta di Koja, Nasib Pemotor Bagaimana?
-
Ngebut hingga Seruduk Pembatas Jalan, Sopir Lamborghini Ditagih Bayar Ganti Rugi Kerusakan Tol
-
Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Lamborghini: Oleng Kiri-Kanan, Pengemudi Terancam Sanksi Ganda
-
Kecelakaan Lamborghini yang Viral Terjadi di Hari Kemerdekaan, Pengendara Kena Sanksi Apa?
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak