Suara.com - Pesta demokrasi usai, namun peta politik nasional kembali bergolak.
Bukan lagi soal rivalitas Pilpres, melainkan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang mulai menyeruak ke permukaan.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, isu ini tak bisa dipandang sekadar polemik hukum.
Lebih dari itu, ia menyebut pemakzulan bisa menjadi “kartu politik” untuk menekan pengaruh dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lingkar kekuasaan baru.
"Isu pemakzulan Gibran bisa menjadi 'kartu' yang dimainkan untuk menekan kekuatan politik keluarga Jokowi," ujar Ray dalam podcast Forum Keadilan TV, dikutip dari YouTube, Senin, 25 Agustus 2025.
Menurut Ray, posisi Gibran ibarat titik rawan yang bisa dimanfaatkan sebagai alat tawar dalam percaturan elite.
Namun menariknya, justru Partai Gerindra—partai utama pengusung Prabowo—tampak memilih bersikap pasif.
Diamnya Gerindra membuat publik berspekulasi adanya strategi politik tersembunyi.
Ray menduga sikap ambigu ini bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Wapres Gibran Komentari Usul DPR Soal Gerbong Kereta Khusus Perokok: Gak Sinkron!
Ada kemungkinan isu pemakzulan sengaja dibiarkan bergulir agar bisa menjadi bargaining tool di internal koalisi, khususnya untuk menyeimbangkan besarnya pengaruh keluarga Jokowi.
Bahkan, Ray mengingatkan bahwa drama politik ini berpotensi sengaja diperpanjang, serupa dengan polemik Bank Century yang tak kunjung selesai.
"Isu ini bisa saja dibuat berlarut-larut seperti kasus Bank Century, misalnya dengan membentuk Pansus 'Fufufafa'," katanya dengan nada satir.
Sementara Gerindra memilih diam, Partai Golkar justru tampil jelas menolak wacana pemakzulan.
Kontrasnya sikap antarpartai pendukung Prabowo-Gibran ini memperlihatkan adanya perbedaan kepentingan di tubuh koalisi.
Dinamika tersebut menegaskan bahwa pemerintahan baru belum sepenuhnya solid.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
Terkini
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka