- Prabowo sebut Indonesia kekurangan 70 ribu dokter spesialis, butuh percepatan solusi.
- Kapasitas pendidikan dokter spesialis hanya 2.700 per tahun, butuh langkah luar biasa.
- Pemerintah target tambah 30 fakultas kedokteran dan 148 prodi baru tahun ini.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kondisi Indonesia saat ini yang kekurangan jumlah dokter spesialis hingga 70 ribu.
Menurut Presiden Prabowo, Indonesia harus mengejar kekurangan jumlah dokter spesialis.
"Saya dapat laporan, kita kekurangan 70.000 dokter spesialis, 70.000. Kita harus segera mengejar itu," kata Prabowo saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan saat ini Indonesia mampu mencetak dokter umum sebanyak 12.000 per tahun, sedangkan untuk dokter spesialis hanya 2.700 per tahun.
"Jadi kalau kita mengharapkan mengisi 70.000 dokter spesialis, kita harus nunggu 35 tahun, 35 tahun baru terisi 70.000, yang sekarang udah nggak ada. Jadi kita harus berupaya, kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa langkah normatif," kata Prabowo.
"Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia tidak bisa bisnis as usual, tidak bisa. We have to work harder we have to do our best saudara-saudara," sambungnya.
Buka Prodi dan Tambah Fakultas
Prabowo mengatakan ingin menambah jumlah fakultas kedokteran. Penambahan tersebut sebagai upaya mengejar kekurangan jumlah dokter di tanah air
"Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Fakultas kedokteran yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan yang kita akan tambah fakultas kedokteran lagi," kata Prabowo.
Baca Juga: Kebutuhan Dokter Urologi di NTT Tinggi, Begini Cara Memperkecil Kesenjangan Kesehatan
"Target saya akan ada 30 fokus kedokteran baru insyaAllah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000. Kalau tidak ya kita tunggu 35 tahun," sambungnya.
Bukan hanya menambah fakultas kedokteran, Prabowo juga berkeinginan membuk 148 program studi atau prodi baru.
"Tahun ini kita juga akan buka 148 prodi program studi, 148 di 57 fakultas kedokteran dan juga 125 prodi ini adalah untuk spesialis, dan sisanya 23 adalah prodi sub spesialis. Tahun ini kita tambah 148 prodi," kata Prabowo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Menteri PANRB Sampaikan Progres dan Proyeksi Program Kerja Kementerian PANRB Dalam Rapat Bersama DPR
-
Polda Metro Jaya Gelar Audiens dengan Keluarga Arya Daru Siang Ini: Ada Temuan Baru?
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?