Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan tiga langkah penting bagi daerah dalam memperkuat kapasitas fiskal. Ketiga langkah tersebut meliputi penerapan efisiensi anggaran, memperkuat peran sektor swasta, serta kemampuan kepala daerah dalam menangkap peluang realisasi program nasional yang digulirkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Mendagri pada acara Pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/8/2025). Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, daerah dengan kapasitas fiskal yang kuat ditandai dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih tinggi dibandingkan dana transfer dari pemerintah pusat. Menurutnya, kapasitas fiskal yang kuat akan mendorong daerah lebih mandiri dan tidak bergantung pada transfer pusat.
Mendagri melaporkan, saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Produk Hukum Daerah di Kota Kendari pada Rabu (27/8/2025), ia menekankan pentingnya daerah memahami kondisi sosial masyarakat sebelum menyusun produk hukum dan kebijakan.
"Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang harus dipertimbangkan. Kemudian juga melakukan sosialisasi sebelum menerapkan, membuat kebijakan," ujar Mendagri.
Dalam konteks memperkuat kapasitas fiskal, ia menekankan agar daerah memeriksa dengan cermat anggaran supaya realisasinya betul-betul efisien dan tidak terjadi pemborosan. Apalagi, hal ini juga menjadi atensi serius dari Presiden Prabowo Subianto.
Mendagri menambahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung penuh langkah efisiensi anggaran di daerah melalui penerbitan Surat Edaran (SE). Ia mengingatkan agar daerah memprioritaskan anggaran pada program yang berdampak langsung kepada rakyat.
Lebih lanjut, daerah juga perlu menyusun strategi peningkatan PAD yang tidak membebani rakyat, salah satunya dengan melibatkan sektor swasta. Dalam hal ini, Mendagri mempersilakan daerah berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang memiliki jejaring hingga ke daerah.
"Jadi saya sampaikan ke kepala daerah, tidak semua kepala daerah memiliki insting bisnis, Bapak. Jadi saya sampaikan [kepala daerah cukup mendengarkan dan] duduk saja, biarkan mereka yang bicara. Apa potensi daerah-daerah ini, daerah kita masing-masing,” kata Mendagri di hadapan Presiden Prabowo.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Daerah Jadi Fokus, Pemerintah Kurangi Transfer Pusat
Jika sektor swasta hidup, secara tidak langsung akan berkontribusi terhadap peningkatan pajak daerah. Langkah ini dinilai tidak membebani rakyat. Lebih jauh, kepala daerah juga didorong memanfaatkan realisasi program pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Sekolah Rakyat, serta program strategis lainnya. Dengan memanfaatkan program tersebut, perekonomian daerah diyakini akan bergerak.
“Nah, salah satu yang kami kagum Pak, di Maluku Utara. Maluku Utara Gubernur Sherly Pak, kemarin juga menyampaikan kepada forum menggabungkan program MBG dengan program Koperasi Merah Putih. Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional) sudah saya tahu, Pak Dadan sudah ke sana Pak,” katanya.
Dengan mengoptimalkan program tersebut, selain dapat mendukung realisasi program nasional, daerah juga akan memperoleh keuntungan yang dapat meningkatkan PAD. Mendagri berharap langkah serupa dapat diikuti oleh daerah lainnya.
Turut hadir dalam acara ini jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Kapolri, Panglima TNI, Ketua DPD RI, Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi, serta para pengurus Apkasi dari seluruh Indonesia.
Usai acara, Mendagri mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau stan expo produk UMKM dari daerah. Selama peninjauan, Presiden dan Mendagri tampak berbincang dengan para pengelola stan UMKM.***
Berita Terkait
-
Perkuat PAD, Mendagri Minta Pemda di Sultra Hidupkan UMKM dan Sektor Swasta
-
Di Rakornas Produk Hukum Daerah, Mendagri Imbau Pemda Permudah Izin Berusaha
-
Mendagri Tito: Kunci Utama Penanganan TBC Adalah Keseriusan Kepala Daerah
-
SIPD Sulit Diakses? Jangan Panik! Ini Cara Mengatasinya dan Kontak Darurat Kemendagri
-
Hari Perumahan Nasional 2025: Mendagri Raih Penghargaan atas Dukungan Program Perumahan Rakyat
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar