Suara.com - Gelombang demonstrasi yang mengguncang Jakarta kini menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Bandung.
Pada Jumat (29/8/2025), ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Bandung diagendakan turun ke jalan dalam aksi lanjutan sebagai respons terhadap insiden tragis yang terjadi pada demo 28 Agustus.
Aksi lanjutan ini digerakkan oleh gabungan organisasi kampus seperti BEM dan DEMA, yang tidak hanya menyoroti tuntutan buruh yang belum tercapai, tetapi juga menuntut keadilan atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang terlindas mobil rantis Brimob saat bentrokan.
Mengutip seruan dari akun Instagram BandungBERGERAK, titik utama aksi kali ini berada di Gedung DPRD Jawa Barat.
Berbagai poster yang diunggah oleh organisasi mahasiswa, seperti BEM SI Jabar, Suara Ganesha (ITB), BEM UNISBA, BEM UNPAD, hingga BEM REMA UPI, menegaskan sikap mereka.
"Di Jakarta, di tengah gelombang unjuk rasa, polisi melindas Affan Kurniawan, seorang muda pengemudi ojol, hingga kehilangan nyawa. Aksi protes dan api solidaritas menjalar karena praktik buruk seperti ini bukan kali pertama. Ia berulang," demikian bunyi salah satu seruan yang diunggah di media sosial.
Tuntutan Massa Aksi
Jika demo sebelumnya fokus pada tuntutan buruh, aksi lanjutan kali ini memiliki tuntutan yang lebih spesifik dan tajam, terutama yang berkaitan dengan insiden kematian Affan.
Beberapa seruan dalam poster yang beredar bahkan secara terang-terangan menyerukan "revolusi" dan "bubarkan DPR" serta "bubarkan POLRI".
Baca Juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Polisi Saat Demo, Koalisi Sipil Desak Reformasi Total Polri
Tuntutan ini menunjukkan kekecewaan yang mendalam terhadap penanganan demo sebelumnya yang dianggap represif.
Secara lebih rinci, tuntutan yang disuarakan oleh mahasiswa Bandung sejalan dengan aksi solidaritas di Jakarta, meliputi:
- Menuntut pertanggungjawaban Polri atas penangkapan, kekerasan, hingga insiden fatal yang menimpa massa aksi.
- Mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolri, yang dianggap membiarkan tindakan represif dari aparat.
- Menghukum anggota Polri yang terbukti melakukan kekerasan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap massa aksi.
- Membebaskan seluruh massa aksi yang masih ditahan tanpa syarat.
- Menuntut reformasi total pada institusi Polri, agar kembali fokus pada tugas pokok dan fungsinya sebagai pengayom masyarakat.
Seruan aksi ini, yang ditandai dengan tagar seperti #BandungBergerak dan #BandungTidakDiam, menegaskan bahwa para mahasiswa dan masyarakat tidak akan tinggal diam atas apa yang terjadi.
Massa menuntut keadilan dan perubahan, menunjukkan bahwa solidaritas dari berbagai elemen masyarakat semakin menguat pasca-insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan.
Berita Terkait
-
Pasca Kericuhan, Begini Kondisi Mako Brimob Kwitang Siang Ini
-
Ramai Seruan Bubarkan DPR: Ekspresi Marah atau Alarm Bahaya Demokrasi
-
Komdigi Sebut Alasan Panggil TikTok-Meta Bukan untuk Batasi Konten Demonstrasi
-
Janji Penting Jusuf Hamka untuk Keluarga Affan Kurniawan, Sopir Ojol yang Tewas Dilindas
-
Demo Telan Nyawa Ojol, Formappi Sorot Ucapan Konyol Ahmad Sahroni: DPR Pengecut!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik
-
Momen Mensos Santap Menu MBG Langsung dari Dapurnya, Begini Reaksinya
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik