Suara.com - Penulis Indonesia, Boy Candra, melontarkan sindiran yang diduga ditujukan kepada sejumlah anggota DPR RI yang belakangan ramai diberitakan statusnya dinonaktifkan oleh partai politik masing-masing.
Sebagaimana diketahui, beberapa nama politikus sekaligus figur publik seperti Eko Patrio, Nafa Urbach, Ahmad Sahroni, Uya Kuya hingga Adies Kadir, kini berstatus nonaktif dari keanggotaan mereka.
Melalui sebuah unggahan di media sosial (Medsos) Instagram miliknya @boycandra, ia menuliskan catatan singkat namun bernada sindiran.
“Dinonaktifkan itu artinya dipecat atau cuma dikasih libur?” tulisnya, dikutip Minggu, 31 Agustus 2025.
Tak berhenti di situ, penulis novel populer itu juga meminta penjelasan dari para pengikutnya mengenai arti sebenarnya dari istilah “dinonaktifkan” yang digunakan partai.
“Ada yang bisa kasih penjelasan dengan bahasa yang lebih lugas? Dinonaktifkan itu sama dengan dipecat, atau cuma dikasih libur?” sambung Boy.
Unggahan tersebut langsung menuai beragam tanggapan dari warganet.
Sebagian besar menilai komentar Boy mewakili kebingungan publik terkait status nonaktif para anggota DPR, yang dinilai belum jelas maksud dan konsekuensinya.
Baca Juga: PAN Beri Sanksi Keras! Eko Patrio dan Uya Kuya Didepak dari Kursi DPR
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut