- Video viral mahasiswa kedokteran pakai patwal menerobos kemacetan demo.
- Sikap santai dan sarkastis mereka dinilai tidak memiliki empati.
- Memicu amarah warganet soal arogansi dan kesenjangan sosial.
Suara.com - Jagat maya Indonesia kembali dihebohkan oleh sebuah video singkat yang mempertontonkan ironi sosial secara gamblang. Berdurasi 53 detik, video tersebut merekam momen empat pemuda-pemudi, yang diduga kuat adalah mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Mereka dengan santainya menembus lautan kemacetan akibat aksi demonstrasi, berkat fasilitas pengawalan (patwal) yang membuka jalan untuk mereka.
Video yang direkam dari dalam mobil itu dengan cepat menjadi viral dan memicu perdebatan sengit, terutama karena memicu tudingan keras bahwa salah satu dari mereka diduga anak pejabat yang menyalahgunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
Alih-alih menunjukkan ketegangan terjebak di tengah massa, suasana di dalam mobil justru terasa sangat santai dan terkesan lepas dari realitas di luar jendela.
Sang perekam video, seorang pria, dengan nada ringan menggambarkan aktivitas teman-temannya.
"Ini fokus iring-iringan, ini fokus nge-zoom, Discord, kita di belakang ketakutan. Kita di belakang ketakutan dengan cara nyupirnya," ujarnya, sebuah keluhan yang terdengar lebih seperti candaan ketimbang kekhawatiran sungguhan.
Puncak ironi yang memantik amarah warganet datang dari celetukan seorang mahasiswi di dalam mobil.
Sambil menatap ke arah kerumunan massa di luar, ia melontarkan kalimat yang dinilai sangat sarkastis dan tidak berempati.
"Ini kita mau demo, yo stay safe yo," ungkapnya dengan nada santai, seolah sedang menyapa teman-temannya, bukan para demonstran yang sedang memperjuangkan aspirasi di jalanan.
Baca Juga: Kesaksian Tetangga: Subuh Mencekam Penjarahan Rumah Nafa Urbach
Namun, bagian paling krusial yang menguatkan dugaan adanya privilese pejabat datang dari pengakuan sang perekam sendiri.
Ia mengungkapkan bahwa tujuan perjalanan mereka yang sampai harus menggunakan pengawalan ketat itu bukanlah untuk urusan darurat, melainkan hanya untuk berkunjung ke rumah teman mereka yang dipanggil Caca.
Caca inilah sosok yang langsung menjadi pusat perhatian warganet, dengan dugaan kuat bahwa ia adalah anak seorang pejabat berpengaruh yang memungkinkan akses terhadap fasilitas pengawalan polisi hanya untuk urusan sepele seperti bermain ke rumah.
Video ini meledak di berbagai platform media sosial, menjadi simbol kesenjangan dan arogansi di tengah krisis sosial yang sedang memanas.
Warganet ramai-ramai melontarkan kritik pedas, menyoroti betapa kontrasnya kehidupan para mahasiswa ini dengan perjuangan rakyat biasa di jalanan.
"Ini anak siape???? Kalian mau jadi list selanjutnya buat dijarah?" tulis seorang warganet.
Berita Terkait
-
Butuh Waktu 35 Tahun, Bagaimana Cara RI Hadapi Krisis 70 Ribu Dokter Spesialis?
-
Hospital-Based vs University-Based: Perang Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia?
-
Ulasan Novel Midnight Prince: Pertempuran Batin yang Belum Selesai
-
Ngaku Dokter Lulusan UI dan Tinggal 9 Tahun di Kolong Jembatan, Hafid Kini Menghilang
-
Amran Sulaiman: Jangan Tempatkan Dokter Baru di Kota, Cari Pelosok Tanpa Lampu!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor