- Dekan FKUI imbau masyarakat jaga kondusivitas di tengah situasi politik
- Masyarakat diminta bijak bermedia sosial dan hindari penyebaran hoaks
- FKUI diajak tetap fokus pada edukasi, solidaritas, dan kontribusi positif
Suara.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Ari Fahrial Syam menyampaikan imbauan kepada seluruh alumni dan warga untuk tetap menjaga suasana kondusif di tengah memanasnya situasi politik belakangan ini.
Dalam keterangannya, Ari menekankan pentingnya bijak dalam bersikap, termasuk saat menggunakan media sosial.
Ia mengingatkan agar alumni FKUI maupun masyarakat luas tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Saring informasi sebelum membagikannya, pastikan kebenarannya, dan hindari penyebaran hoaks, provokasi, atau ujaran kebencian yang dapat memecah belah. Mari kita gunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi yang positif dan membangun," kata Ari dalam pernyataan resminya, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, media sosial seharusnya dimanfaatkan sebagai ruang berbagi informasi yang positif dan membangun, bukan justru menjadi sumber konflik.
Ari juga mengajak keluarga besar FKUI untuk saling menguatkan satu sama lain.
"Dengarkan dengan empati, berikan dukungan moral, dan jadilah bagian dari solusi. Jadikan FKUI sebagai Rumah Kita yang teduh," ucapnya.
Sebagai pimpinan fakultas, Ari juga mengingatkan kalau tugas para dosen harus selalu lakukan edukasi juga tetap memperbarui perkembangan ilmu pengetahuan.
"Kami percaya, dengan semangat kebersamaan dan kedewasaan, kita dapat melewati kesulitan dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Mari kita terus fokus pada tugas dan tanggung jawab kita, baik dalam menuntut ilmu, mengajar, maupun melayani," pungkasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah PM Malaysia Anwar Ibrahim Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat?
Berita Terkait
-
Siapa Dalang di Balik Demo Pelajar 25 Agustus? Polisi Identifikasi 3 Kanal Medsos Pemicunya
-
Pengamat Ingatkan Kekuatan Jari Gen Z di Medsos Jadi Ancaman Baru, Pemerintah Harus Waspada
-
CEK FAKTA: Benarkah NASA Konfirmasi Ledakan Besar Gunung Aktif di Bumi 2025?
-
CEK FAKTA: Benarkah 7 Anggota Paskibra Meninggal Dunia Gegara Kelelahan?
-
Jaga Ruang Digital Sehat, Platform Wajib Terapkan Moderasi Konten DFK
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?