Suara.com - Warga Indramayu digegerkan oleh penemuan lima mayat dalam satu liang kubur di belakang rumah seorang warga bernama Sahroni di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Untuk diketahui, Sahroni dalam peristiwa ini bukanlah sosok Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang juga ditelah dinonaktifkan oleh Nasdem sebagai Anggota DPR RI. Mereka hanya punya kemiripan nama dan latar belakang berbeda.
Kasus ini terungkap pada Selasa (2/9/2025), setelah warga mencium bau busuk yang menyengat dari rumah korban. Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan polisi langsung melakukan penyisiran di lokasi.
“Setelah pemeriksaan, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Sewaktu digali, ada lima mayat dalam satu liang," kata AKP Tarno.
Kelima korban tewas diidentifikasi sebagai Sahroni, istrinya, ayah mertuanya, anak perempuannya, dan seorang bayi.
Semua jasad langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk autopsi guna memastikan penyebab kematian.
Warga setempat, Sohib, menceritakan awal mula terungkapnya kasus ini. Kecurigaan muncul ketika seorang tetangga, Euis, merasa ada yang janggal karena anak Sahroni tidak masuk sekolah.
“Kamis hari itu, Ibu Euis, yang persis tetanggaaan, sebelah rumahnya Pak Haji Sahroni. Anak Ibu Euis sekolah bareng dengan anaknya Pak Haji Sahroni,” kata Sohib.
Ketika keluarga Sahroni tidak merespons panggilan telepon hingga Sabtu (30/8/2025), warga memutuskan mendobrak pintu rumah.
Bau menyengat di halaman belakang menuntun warga ke sebuah gundukan tanah segar di dekat pohon nangka. Saat digali, ditemukan jasad seluruh anggota keluarga Sahroni.
Dugaan Perampokan dan Dua Mobil Pikap
Polisi mengamankan barang bukti seperti cangkul, ember, seprai, dan terpal bercak darah. Dugaan kuat mengarah ke aksi perampokan yang disertai kekerasan.
“Masih dalam pendalaman Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu, termasuk soal barang-barang yang hilang,” ujar Tarno.
Kesaksian Ami (35), warga sekitar, menguatkan dugaan itu. Ia mengaku melihat dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban beberapa hari sebelum penemuan mayat.
Hal ini menimbulkan dugaan pelaku berjumlah lebih dari satu orang dan telah merencanakan aksi tersebut secara matang.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Bangun dari Nol Setelah Dijarah, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni yang Diratakan dengan Tanah
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut