- Mahasiswa menuntut tunjangan perumahan fantastis anggota DPRD DKI untuk dikurangi.
- DPRD DKI Jakarta siap membahas revisi anggaran tunjangan dalam rapat berikutnya.
- Pimpinan dewan sebut tunjangan digunakan untuk advokasi dan menyerap aspirasi masyarakat.
Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, menegaskan bahwa pihaknya siap membahas penyesuaian anggaran tersebut dalam mekanisme pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Ia mengaku akan membahas penyesuaian anggaran pendapatan untuk legislator ibu kota sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
"Untuk revisinya, kami akan diskusi bersama ketika rapat anggaran berikutnya. Kami nanti akan sesuaikan dengan PAD (pendapatan asli daerah) yang ada," kata Ima di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Meski demikian, Ima mengaku belum dapat memastikan berapa besaran pengurangan yang akan diputuskan, namun ia menjamin nilainya akan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
Lebih lanjut, Ima menjelaskan bahwa gaji dan tunjangan yang diterima anggota dewan pada dasarnya dialokasikan kembali untuk mendukung fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi masyarakat.
"Gaji dan tunjangan kami pastikan bahwa apa yang kami dapat dari gaji dan tunjangan juga dikembalikan kepada masyarakat melalui advokasi, melalui aspirasi dan sebagainya. Jadi, masyarakat bisa bebas melihat dan kita bisa mempertanggungjawabkan kepada masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Sosial Demokrasi (AMPSD) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Aksi yang berlangsung sekitar satu jam itu menyoroti tunjangan perumahan anggota dewan yang dinilai terlalu besar dan tidak mencerminkan kondisi
ekonomi masyarakat.
Pimpinan dewan kemudian mengajak sejumlah perwakilan mahasiswa untuk beraudiensi secara langsung.
Baca Juga: Lebih Gede dari DPR, Tunjangan Rumah DPRD DKI Rp78 Juta Tiap Bulan, Mahasiswa: Terlalu Besar!
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan AMPSD, Muhammad Ihsan, secara lugas menyampaikan bahwa tunjangan perumahan anggota DPRD DKI Jakarta perlu dievaluasi kembali karena besarannya dianggap tidak wajar.
"Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas terhadap isu yang sekarang lagi marak, yang kemarin disampaikan oleh kawan-kawan, yaitu tujangan perumahan. Itu perlu dikaji ulang menurut kami, karena mungkin itu terlalu besar," kata Ihsan.
Saat ini, pimpinan DPRD DKI menerima tunjangan perumahan sebesar Rp 78,8 juta per bulan, sedangkan anggota DPRD DKI mendapat Rp 70,4 juta.
"Melihat situasi dan kondisi perekonomian yang tidak berbanding terbalik dengan para wakil-wakil rakyat saat ini, kalau bisa, mungkin bukan dihapus, tapi dikurangi," ungkap Ihsan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...