- Di tengah status tersangka yang kini melekat pada Nadiem Makarim, publik diguncang oleh sebuah ironi tragis.
- Nono Anwar Makarim, intelektual hukum dengan reputasi tanpa cela, mendedikasikan hidupnya untuk melawan korupsi.
- Kisah Nadiem dan ayahnya kini dipandang bukan sekadar kasus hukum, melainkan drama moral.
Suara.com - Di saat Nadiem Makarim menyandang status tersangka dalam skandal korupsi triliunan rupiah, sebuah pertanyaan besar muncul di benak publik yakni siapa sebenarnya sosok yang membesarkannya?
Jawabannya ternyata adalah sebuah ironi paling tragis dari keseluruhan drama ini.
Jauh dari citra negatif yang kini melekat pada sang anak, ayah Nadiem Makarim adalah Dr. Nono Anwar Makarim, S.H., LL.M., yakni seorang intelektual, pengacara, dan aktivis legendaris yang hidupnya justru didedikasikan untuk memperjuangkan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi.
Mengenal Nono Anwar Makarim
Nono Anwar Makarim bukanlah nama sembarangan di dunia hukum dan aktivisme Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan meraih gelar doktor dari Harvard Law School, ia adalah salah satu pemikir hukum paling dihormati di generasinya.
Integritasnya dikenal luas dan rekam jejaknya nyaris tanpa cela.
Namun, kontribusi terbesarnya yang kini menjadi sorotan adalah perannya sebagai salah satu pendiri dan pembina Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK).
PSHK: Lembaga Antikorupsi yang Dibidani Ayah Nadiem
PSHK adalah salah satu lembaga masyarakat sipil paling vokal dan berpengaruh dalam mendorong agenda reformasi hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia sejak era reformasi 1998.
Baca Juga: Analogi Tom Lembong Jadi Senjata Hotman Bela Nadiem, Pakar UGM: Buktikan Dulu Niat Jahatnya
Lembaga ini secara konsisten mengkritik kebijakan yang koruptif, mengawal proses legislasi, dan melahirkan banyak pemikir antikorupsi ternama.
Fakta bahwa Nadiem kini menjadi tersangka dalam kasus yang justru diperangi oleh lembaga yang dibidani oleh ayahnya sendiri adalah sebuah ironi yang sangat menyakitkan.
Ini seperti melihat seorang anak pemadam kebakaran yang justru dituduh melakukan pembakaran.
Sebuah Paradoks Keluarga
Kisah ini kini bukan lagi sekadar kasus hukum. Ini telah menjadi sebuah drama dan paradoks keluarga yang disaksikan oleh seluruh Indonesia. Publik kini bertanya-tanya dengan penuh keheranan:
Bagaimana bisa seorang anak yang tumbuh di lingkungan yang sangat menjunjung tinggi hukum dan integritas, justru tersandung kasus yang bertentangan dengan semua nilai tersebut?
Berita Terkait
-
Analogi Tom Lembong Jadi Senjata Hotman Bela Nadiem, Pakar UGM: Buktikan Dulu Niat Jahatnya
-
7 Menteri Era Jokowi Terjerat Korupsi, Terbaru Nadiem Makarim!
-
Tersangka Korupsi Rp 1,98 Triliun, Total Utang Nadiem Makarim Setara 100 Supercar
-
Pakar Hukum: Jokowi Harus Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Nadiem Makarim
-
Segini Utang Fantastis Nadiem Makarim di LHKPN, Hampir Setengah Harta Kekayaannya
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun