News / Metropolitan
Minggu, 07 September 2025 | 14:37 WIB
Tangkapan Layar Kepanikan Warga Melihat bangunan Majlis Ta'lim Asobiyah di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Ambruk [Ist]
Baca 10 detik
  • Tragedi mushola ambruk di Ciomas terjadi saat warga menggelar "Maulid Munggu," sebuah tradisi kearifan lokal Sunda untuk menyambut bulan Maulid.
  • Apa sebenarnya tradisi ini dan bagaimana sebuah perayaan suka cita berubah menjadi duka lara?
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Bagi puluhan jemaah Majlis Ta'lim Asobiyah di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa barat Minggu pagi, 7 September 2025, bukanlah sekadar pengajian rutin. Hari itu adalah hari istimewa.

Mereka berkumpul untuk menggelar "Maulid Nabi" sebuah perayaan penuh suka cita untuk menyambut datangnya bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Namun, tradisi yang seharusnya diwarnai lantunan shalawat dan kehangatan silaturahmi itu seketika berubah menjadi jerit tangis dan kepanikan.

Bangunan mushola tempat mereka beribadah runtuh, menorehkan luka mendalam pada sebuah kearifan lokal yang telah dihidupi turun-temurun.

Bagi masyarakat di luar tatar Sunda, istilah "Munggu" atau "Munggahan" mungkin lebih akrab terdengar menjelang bulan Ramadhan.

Munggahan adalah tradisi berkumpul, makan bersama, dan saling bermaafan untuk menyucikan diri sebelum memasuki bulan puasa.

Prinsip yang sama juga berlaku untuk Maulid Munggu. Ini adalah wujud ekspresi kebahagiaan masyarakat dalam menyongsong bulan Maulid.

Makna: Secara harfiah, Munggu berarti "menjelang" atau "memasuki." Ini adalah acara "pembuka" sebelum rangkaian perayaan Maulid yang lebih besar.

Aktivitas: Biasanya diisi dengan doa bersama, pembacaan shalawat, ceramah agama, dan sering kali ditutup dengan makan bersama atau cucurak.

Baca Juga: Pergi Mengaji untuk Menyambut Maulid, Pulang Tanpa Nyawa: Kisah Pilu di Balik Tragedi Mushola Ciomas

Tujuan: Lebih dari sekadar seremoni, Maulid Munggu adalah sarana untuk mempererat tali persaudaraan (silaturahmi), memupuk kecintaan kepada Nabi, dan mempersiapkan hati untuk menyambut hari kelahiran Rasulullah.

Petugas Gabungan Melakukan Evakuasi di lokasi tragedi ambruknya Mushola Majlis Ta'lim Asobiyah di Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Minggu 7 September 2025 [Ist]

Di Kampung Sukamakmur, tradisi inilah yang sedang dihidupi oleh para jemaah pagi itu, hingga takdir kelam mengubah segalanya.

Suasana di Mushola Majlis Ta'lim Asobiyah pagi itu digambarkan penuh semangat.

Lantunan shalawat dari ibu-ibu dan anak-anak menggema, menciptakan atmosfer spiritual yang kental.

Mereka sedang menjalankan tradisi leluhur, sebuah penanda budaya yang membanggakan.

Nahas, struktur bangunan tak mampu menopang semangat mereka. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, mengonfirmasi bahwa musibah terjadi tepat di tengah puncak acara.

Load More