Suara.com - Sebuah video beredar di media sosial dengan klaim bahwa puluhan ribu purnawirawan TNI melakukan aksi demonstrasi menuju Gedung DPR RI untuk menuntut pemakzulan wakil presiden.
Konten tersebut dibagikan akun Facebook “Ini Breaking News” pada Minggu, 24 Agustus 2025, disertai narasi yang menyebut DPR RI sengaja diam menanggapi surat pemakzulan dari purnawirawan TNI.
Unggahan itu turut diberi takarir: “Demo puluhan ribu purnawirawan TNI menuju DPR”.
Hingga Selasa, 9 September 2025, video tersebut telah mendapatkan lebih dari 54.300 tanda suka dan 3.900 komentar.
Melansir dari TurnBackHoax.id, tim pemeriksa fakta menelusuri konten tersebut menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation.
Hasil analisis menunjukkan video tersebut adalah rekayasa kecerdasan buatan (AI) dengan tingkat probabilitas 99,9 persen.
Salah satu indikasi manipulasi dapat dilihat pada spanduk yang dibawa massa dalam video, di mana tulisan yang seharusnya terlihat justru tampak kabur dan tidak terbaca jelas—ciri umum hasil manipulasi AI.
Lebih lanjut, tim pemeriksa fakta menelusuri klaim dengan kata kunci “demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres” di Google.
Hasil pencarian teratas mengarah pada video KOMPASTV berjudul:
“[FULL] Alasan Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Lagi ke DPR, Desak Pemakzulan Wapres Gibran”.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
Dalam tayangan Agustus 2025 tersebut, diketahui bahwa Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP TNI) memang menyurati MPR, DPR, dan DPD terkait desakan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Eks Wakil Panglima TNI, Fachrul Razi, menyampaikan:
“Hingga hari ini, surat pertama tidak mendapat tanggapan maupun respon. Kami mengirimkan surat kedua kepada MPR, DPR, dan DPD dengan substansi yang sama, yakni menuntut agar proses pemakzulan segera diproses dan ditindaklanjuti sesuai konstitusi.”
(KOMPASTV, 29 Agustus 2025).
Dengan demikian, aktivitas yang benar-benar terjadi adalah pengiriman surat, bukan aksi demonstrasi.
Dapat disimpulkan video yang mengklaim “demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres” merupakan konten palsu (fabricated content).
Konten tersebut terbukti hasil rekayasa AI dengan probabilitas 99,9 persen.
Fakta yang sebenarnya: Forum Purnawirawan TNI hanya mengirim surat resmi kepada MPR, DPR, dan DPD untuk mendesak proses pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka, bukan menggelar demo besar-besaran.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?