Suara.com - Buntut dari peristiwa yang sempat memicu perdebatan tersebut, Polda Jambi akhirnya secara resmi menyampaikan permintaan maaf.
Bermula ketika para jurnalis hendak melakukan wawancara doorstop dengan rombongan Komisi III DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua, Sari Yuliati. Kunjungan ini merupakan agenda penting terkait Evaluasi Hukum Acara Pidana yang juga dihadiri oleh Ketua Pengadilan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Meskipun pihak Humas Polda Jambi awalnya menjanjikan sesi wawancara setelah rapat internal tapi batal. Sebagian besar wartawan memilih pulang, namun tiga jurnalis dari media Kompas.com, Detik.com, dan Jambi TV memutuskan untuk tetap menunggu selama berjam-jam demi mendapatkan informasi bagi publik.
Puncaknya terjadi saat rombongan keluar dari gedung. Upaya ketiga jurnalis untuk mendekat dan mengajukan pertanyaan diadang secara fisik oleh personel Bidhumas dan Provos.
Mereka disebut sempat didorong menjauh hingga rombongan anggota dewan dan Kapolda meninggalkan lokasi tanpa memberikan satu pun pernyataan.
Menyikapi hal ini, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, memberikan pernyataan dan permintaan maaf secara terbuka. Ia mengaku ada miskomunikasi dan situasi yang tidak terduga.
“Saya minta maaf jika kejadian tadi membuat teman-teman wartawan tidak nyaman,” ujar Kombes Mulia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/9/2025).
Ia bersikeras bahwa tidak ada niat sedikit pun dari pihaknya untuk sengaja menghalangi tugas para jurnalis. Menurutnya, rencana untuk sesi wawancara sebenarnya sudah disiapkan, namun terpaksa batal karena jadwal yang sangat padat.
"Waktunya ternyata sangat mepet sekali. Setelah rapat selesai, dilanjutkan makan siang dan diskusi internal di gedung utama. Rombongan Komisi III DPR RI juga harus ke bandara untuk kembali ke Jakarta,” jelasnya.
Baca Juga: Air Mata di HUT RI: Aksi Drumband MTsN 7 Muaro Jambi Dihentikan Paksa Demi Kejutan Ultah Istri Camat
Kombes Mulia menambahkan, permintaan maaf ini merupakan bentuk komitmen Polda Jambi untuk tetap menghormati kebebasan pers dan memastikan wartawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik di kemudian hari.
Berita Terkait
-
Badai PHK Terus Berlanjut, 321 Wartawan Daily Miror Kehilangan Pekerjaan
-
Aroma Cempaka: Kesederhanaan yang Menyimpan Kemewahan Rasa
-
Iwakum: Wafatnya Affan Kurniawan Jadi Duka Kita Bersama
-
Jambi Memanas: Pos Polisi Dibakar Massa di Simpang BI
-
Bebas Subuh Dan Dikawal: Strategi Rahasia Pembebasan Bambang Tri, Hindari Wartawan?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu