News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 22:05 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Terkait kasus SPBU swasta langka, Bahlil menegaskan untuk berkolaborasi dengan Pertamina. (Suara.com/Novian)
Baca 10 detik
  • Pemerintah klaim kuota impor BBM SPBU swasta sudah 110 persen.
  • Jika stok kurang, SPBU swasta diminta berkolaborasi dengan Pertamina.
  • Nasib pekerja yang terdampak kekosongan stok BBM belum dijelaskan.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan kuota impor lebih dari cukup kepada para pemain swasta.

Menurut Bahlil, narasi yang menyebut kelangkaan di SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia terjadi karena kuota impor tidak diberikan adalah keliru. 

Bahlil bahkan mengklaim bahwa kuota tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Jadi gini, saya kan udah ngomong beberapa kali menyangkut SPBU swasta. Yang pertama, SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan," kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).

Sebagai ilustrasi, Bahlil mencontohkan jika sebuah perusahaan mendapat kuota impor 1 juta kiloliter pada 2024, maka pada 2025 kuotanya menjadi 1,1 juta kiloliter.

Kolaborasi dengan Pertamina

Lantas, jika kuota sudah aman tapi stok masih kosong, apa solusinya?

Bahlil secara tegas meminta SPBU swasta untuk berkolaborasi dengan kompetitor BUMN-nya, yaitu Pertamina.

"Nah, kalau masih ada kekurangan, kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara. Supaya apa? Semuanya baik," tutur Bahlil.

Baca Juga: BP Mau Tutup 10 SPBU, Kementerian ESDM Akan Impor Minyak AS untuk Isi SPBU Swasta

Nasib Pekerja Belum Terjawab

Saat ditanya mengenai nasib para pekerja di SPBU swasta yang terdampak langsung akibat kekosongan stok, Bahlil tidak memberikan respons yang detail. 

Ia kembali menekankan pentingnya kolaborasi dengan Pertamina dan menyebut sudah membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini.

"Sebenarnya mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina dan kemarin saya sudah pimpin rapatnya Pertamina, dan wakil menteri (wamen) saya juga sudah pimpin rapat. Tapi nanti saya akan mengecek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk mengatasi ini," kata Bahlil.

SPBU Shell kehabisan stok BBM (X)

Sebelumnya dalam satu video amatir yang merekam curahan hati seorang karyawan SPBU Shell viral di media sosial.

Hal tersebut menjadi representasi dari keputusasaan dan frustrasi para pekerja di tengah krisis kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda SPBU swasta.

Dalam video tersebut, seorang pria muda berseragam Shell dengan raut wajah lelah meluapkan semua unek-uneknya, sebuah jeritan hati yang kini menjadi suara bagi rekan-rekan seprofesinya.

"Saya sudah nggak tahu lagi sama negara ini mau kayak gimana," ujarnya, memulai keluh kesahnya dengan nada pasrah.

Video tersebut dengan cepat menyebar, menyoroti dampak nyata dari kekosongan stok bensin yang telah berlangsung selama beberapa waktu di sejumlah SPBU swasta, termasuk Shell dan BP.

Bagi karyawan ini, kondisi tersebut bukan lagi sekadar masalah teknis suplai, tetapi sudah merenggut mata pencaharian rekan-rekannya.

Dengan suara bergetar menahan amarah, ia mengungkapkan fakta paling menyedihkan di balik dispenser BBM yang tak lagi mengalirkan bensin.

"Teman saya pada nganggur, pada di-rumahin, Bang, gara-gara bensin kosong ini," katanya.

Load More