- Tiga mahasiswa diduga hilang pasca-demo rusuh akhir Agustus.
- Polisi proaktif mencari meski belum ada laporan resmi keluarga.
- Tim khusus dibentuk, posko dan hotline dibuka untuk publik.
Suara.com - Polda Metro Jaya mengambil langkah proaktif yang tidak biasa dalam menelusuri informasi tiga mahasiswa yang diduga hilang saat aksi demonstrasi akhir Agustus 2025.
Meskipun hingga kini belum menerima satu pun laporan resmi dari pihak keluarga, polisi telah membentuk tim khusus dan membuka posko pengaduan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa pihaknya serius menindaklanjuti informasi yang beredar di masyarakat mengenai para mahasiswa yang hilang tersebut.
“Kami juga sudah membuat tim gabungan untuk melakukan pencarian. Ini masih sementara, masih by process, mohon waktu semoga bisa mendapatkan hasil positif,” kata Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/9/2025) malam.
Untuk memaksimalkan upaya pencarian, polisi secara resmi membuka dua jalur pengaduan bagi siapa pun yang memiliki informasi relevan.
Wira secara khusus mengundang keluarga maupun masyarakat umum untuk berkontribusi.
Masyarakat bisa melapor langsung ke posko pengaduan di Aula Satya Haprabu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, atau melalui hotline 24 jam di nomor 0812-8559-9191.
“Kami juga memohon kepada masyarakat barangkali apabila ada yang mengetahui dan kenal dengan orang tersebut, tolong diinfokan ke nomor hotline yang sudah kami share melalui pengumuman di posko laporan orang hilang,” tegas Wira.
Tiga Orang Hilang
Baca Juga: Tiga Mahasiswa Hilang saat Demo Agustus, Polda Metro: Belum Ada Laporan, Posko Dibuka 24 Jam
Sebelumnya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat tiga mahasiswa dilaporkan hilang dan belum ditemukan saat aksi unjuk rasa yang berlangsung pada akhir Agustus lalu.
Mereka menduga ketiga mahasiswa tersebut kemungkinan besar menjadi korban penghilangan paksa.
Ketiga mahasiswa itu di antaranya; Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syahputra Dewo.
Bima dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025. Lokasi terakhir di sekitar Glodok, Jakarta Barat.
Ia bukan bukan peserta unjuk rasa. Informasi terakhir dia pergi untuk menyaksikan unjuk rasa.
Kemudian, Farhan dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India