News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 23:07 WIB
Kombes Wira Satya Triputra (jaket) menyampaikan Polda Metro Jaya membuka hotline untuk menelusuri mahasiswa yang hilang usai demo di Jakarta pada akhir Agustus silam. [Suara.com/M Yasir]
Baca 10 detik
  • Tiga mahasiswa diduga hilang pasca-demo rusuh akhir Agustus.
  • Polisi proaktif mencari meski belum ada laporan resmi keluarga.
  • Tim khusus dibentuk, posko dan hotline dibuka untuk publik.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Polda Metro Jaya mengambil langkah proaktif yang tidak biasa dalam menelusuri informasi tiga mahasiswa yang diduga hilang saat aksi demonstrasi akhir Agustus 2025. 

Meskipun hingga kini belum menerima satu pun laporan resmi dari pihak keluarga, polisi telah membentuk tim khusus dan membuka posko pengaduan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa pihaknya serius menindaklanjuti informasi yang beredar di masyarakat mengenai para mahasiswa yang hilang tersebut.

“Kami juga sudah membuat tim gabungan untuk melakukan pencarian. Ini masih sementara, masih by process, mohon waktu semoga bisa mendapatkan hasil positif,” kata Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/9/2025) malam.

Untuk memaksimalkan upaya pencarian, polisi secara resmi membuka dua jalur pengaduan bagi siapa pun yang memiliki informasi relevan.

Wira secara khusus mengundang keluarga maupun masyarakat umum untuk berkontribusi.

Masyarakat bisa melapor langsung ke posko pengaduan di Aula Satya Haprabu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, atau melalui hotline 24 jam di nomor 0812-8559-9191.

“Kami juga memohon kepada masyarakat barangkali apabila ada yang mengetahui dan kenal dengan orang tersebut, tolong diinfokan ke nomor hotline yang sudah kami share melalui pengumuman di posko laporan orang hilang,” tegas Wira.

Tiga Orang Hilang 

Baca Juga: Tiga Mahasiswa Hilang saat Demo Agustus, Polda Metro: Belum Ada Laporan, Posko Dibuka 24 Jam

Sebelumnya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat tiga mahasiswa dilaporkan hilang dan belum ditemukan saat aksi unjuk rasa yang berlangsung pada akhir Agustus lalu.

Mereka menduga ketiga mahasiswa tersebut kemungkinan besar menjadi korban penghilangan paksa.

Ketiga mahasiswa itu di antaranya; Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syahputra Dewo. 

Bima dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025. Lokasi terakhir di sekitar Glodok, Jakarta Barat.

Ia bukan bukan peserta unjuk rasa. Informasi terakhir dia pergi untuk menyaksikan unjuk rasa. 

Kemudian, Farhan dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025.

Kolase tiga warga yang masih hilang usai Kerusuhan Agustus hingga saat ini mereka, yakni Bima Permana Putra (kiri), Reno Syahputradewo (tengah) dan M Farhan Hamid (kanan). [Suara.com]

Farhan mengikuti aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat pada tanggal 29 Agustus. 

Sementara, Reno dinyatakan hilang sejak tanggal 30 Agustus 2025.

Reno merupakan seorang demonstran yang juga mengikuti aksi unjuk rasa di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang pada 29 Agustus 2025. 

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra menilai hingga kini negara belum mampu memberikan kejelasan nasib Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syahputra Dewo, yang hilang dalam gelombang aksi pada akhir Agustus lalu.

"Hingga 12 September 2025, negara masih belum mengembalikan 3 orang lainnya yang diduga juga mengalami penghilangan paksa dalam gelombang aksi pada 25–31 Agustus 2025," kata Dimas dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

Load More