- Ribuan pengemudi ojol dan mahasiswa BEM UI menggelar aksi besar di depan Gedung DPR
- Aksi ini dipicu oleh kemarahan atas tewasnya dua pengemudi ojol pada 28 Agustus 2025
- Selain menuntut pencopotan menteri, massa juga mendesak pengesahan RUU Transportasi Online
Suara.com - Suasana di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, memanas pada Rabu (17/9/2025). Diperkirakan 2.000 hingga 5.000 pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, bersama aliansi mahasiswa dari BEM UI, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.
Massa 'jaket hijau' dari pengemudi roda dua, driver mobil online, hingga kurir online menyatu dengan almamater kuning mahasiswa, menyuarakan satu tuntutan utama yakni copot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi dari jabatannya.
Demonstrasi hari ini disebut sebagai puncak eskalasi perlawanan para pekerja transportasi online setelah insiden tragis yang merenggut nyawa dua rekan mereka pada 28 Agustus 2025 lalu.
Garda Indonesia menegaskan, aksi akan terus berlanjut dan berpotensi meluas jika pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, mengabaikan aspirasi mereka.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa gerakan ini adalah simbol perlawanan rakyat terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak.
Tragedi yang menimpa Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansyah di Makassar menjadi pemantik kemarahan yang lebih besar, membuktikan bahwa suara ojol yang selama ini terabaikan dapat memicu konflik sosial yang lebih dalam.
“Garda bersama mahasiswa tidak akan surut melawan pemerintahan yang kami nilai pro kapitalis. Menteri lebih memilih duduk bersama para pengusaha aplikator dibanding mendengar keluhan ojol,” ujar Igun dalam keterangan resminya, dikutip Senin (15/9/2025).
Fokus utama dari gelombang protes ini tertuju pada satu nama, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
Di mata para pengemudi, Dudy adalah representasi pemerintah yang lebih memihak pada kepentingan korporasi atau aplikator raksasa ketimbang kesejahteraan para mitranya di jalanan.
Ia dinilai tidak kompeten dalam menciptakan regulasi yang adil dan melindungi hak-hak pengemudi sebagai tulang punggung ekonomi digital.
Baca Juga: Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
Garda Indonesia secara tegas menuding bahwa selama Dudy masih menjabat, segala upaya perbaikan nasib ojol akan selalu terganjal.
Kepentingan aplikator dianggap akan selalu didahulukan, sementara keluhan soal tarif, potongan, dan sistem kerja yang eksploitatif hanya menjadi angin lalu.
“Selagi Presiden masih mempertahankan Dudy Purwaghandi, tuntutan utama ojol akan terus dihalangi,” tegas Igun.
Untuk memperjelas aspirasi mereka, massa aksi membawa tujuh tuntutan konkret yang harus segera direalisasikan oleh pemerintah dan parlemen:
Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online harus segera dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Potongan yang diambil oleh aplikator dibatasi secara hukum, maksimal 10 persen.
Berita Terkait
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya