Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa uji coba pembukaan jalur gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2 berdampak positif, yakni menurunkan tingkat kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ia menyebut dalam dua hari pelaksanaan, jumlah kendaraan yang melintas meningkat signifikan.
“Apa yang dilakukan di TB Simatupang dua hari sudah berjalan. Alhamdulillah, di hari pertama itu kurang lebih 474 yang melewati. Kemudian di hari kedua naik hampir 38 persen menjadi 600 lebih,” kata Pramono di Silang Monas, Rabu (17/9/2025).
Lonjakan itu, menurut Pramono, menjadi tanda adanya pergeseran arus lalu lintas. “Ini menunjukkan bahwa kemudian di lapangan memang ada penurunan kemacetan pada waktu-waktu tersebut,” ujarnya.
Uji coba pembukaan jalur gratis merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Jalur kiri di Gerbang Tol Fatmawati 2 dibuka gratis khusus untuk kendaraan roda empat dari arah Jalan Fatmawati menuju Lebak Bulus.
Demi suksesnya kebijakan ini, Pramono beserta jajaran terkait meninjau langsung pelaksanaan uji coba pada Senin (15/9/2025). Ia memastikan solusi ini tidak mengurangi pendapatan tol karena memanfaatkan jalur yang jarang digunakan.
Namun, ia menekankan evaluasi tetap dilakukan sebelum keputusan final diambil. Pramono membuka kemungkinan akan melanjutkan kebijakan ini hingga Oktober mendatang, yang merupakan tenggat waktu untuk menyelesaikan sejumlah galian di Jalan TB Simatupang.
“Tetapi saya tetap akan melihat tiga hari ke depan apakah ini sudah berjalan efektif,” ujarnya.
Pramono juga meminta operator transportasi umum, termasuk PT Transjakarta dan MRT Jakarta, mengatur operasional agar tidak menambah kepadatan.
“Naik-turun penumpang Transjakarta harus tetap berjalan, tapi jangan sampai menutup jalur sehingga menyisakan hanya satu lajur. Itu justru memicu kemacetan,” jelasnya.
Baca Juga: Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya ketertiban pengguna jalan agar kebijakan ini berjalan optimal.
“Jakarta itu kompleks, jadi penanganan masalahnya harus langsung di lapangan. Saya sendiri sudah beberapa kali mencoba tanpa pengawalan ke sini, dan memang kondisi macetnya luar biasa,” ujar Pramono.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengapresiasi kebijakan membuka satu jalur di Gerbang Tol Fatmawati 2 untuk mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang.
"Saya kira itu cukup bagus ya untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang untuk solusi jangka pendek. Ibaratnya minum obat sakitnya hilang," jelasnya.
Djoko mengakui berbagai proyek pembangunan penting untuk dilakukan meskipun berdampak pada kinerja lalu lintas. Karena itu, solusinya adalah dengan mengalihkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
"Proyek galian itu kan penting ya. Makanya, pemerintah harus terus menambah angkutan umum. Sudah tidak bisa lagi menambah-nambah jalur terus untuk kendaraan pribadi. Pasti ada batasnya," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Baru Sehari, Pramono Lihat Uji Coba Tol Fatmawati 2 Gratis Efektif Urai Kemacetan TB Simatupang
-
Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Uji Coba Jalur Tambahan Tol Fatmawati
-
Nggak Perlu Lompat Pagar lagi, Kini di Stasiun Cikini Ada Pelican Crossing
-
Atasi Horornya Macet TB Simatupang, Kendaraan dari Luar Jakarta Berpeluang Dibatasi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia
-
Kahiyang Ayu Ajak Anak PAUD Amalkan Ikrar Anak Indonesia Hebat 2025
-
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII: Profil, Silsilah, dan Karier Politik
-
Drama Mundur Keponakan Prabowo: MKD Tolak, Pengamat Sebut Tak Relevan