- Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Hendrar Prihadi dari jabatan Kepala LKPP
- Meskipun kadernya didepak, PDI-P menyatakan sikap hormat dan menerima keputusan
- Hendrar Prihadi memiliki rekam jejak karier yang panjang, mulai dari DPRD Jawa Tengah
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto secara resmi mencopot politikus senior PDI Perjuangan (PDI-P), Hendrar Prihadi, dari kursi strategis Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Keputusan ini sekaligus menandai berakhirnya era representasi PDI-P, partai pemenang Pemilu 2024, di dalam lingkaran pemerintahan.
Pencopotan Hendrar, yang akrab disapa Hendi, tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P Tahun 2025 dan Keppres Nomor 97/P Tahun 2025.
Posisinya kini diisi oleh Sarah Sadiqa, seorang figur internal yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP. Pelantikan Sarah digelar khidmat di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/9/2025), dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.
Langkah Prabowo ini efektif membuat PDI-P tidak lagi memiliki satu pun wakil dalam Kabinet Merah Putih. Meski demikian, partai berlambang banteng moncong putih itu menunjukkan sikap legawa dan menghormati penuh keputusan sang presiden.
Ketua DPP PDI-P, Andreas Hugo Pareira, menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah wewenang mutlak kepala negara.
“Reshuffle adalah hak prerogatif presiden,” ujarnya singkat, dikutip Kamis (18/9/2025).
Sikap serupa ditunjukkan oleh Ketua DPP PDI-P lainnya, Ahmad Basarah. Ia menekankan bahwa partainya menjunjung tinggi prinsip ketatanegaraan dan hierarki pemerintahan.
“Karena sekarang presidennya Pak Prabowo Subianto, maka beliaulah yang memiliki wewenang eksekutorial untuk menata kabinetnya atau pembantu-pembantunya di lembaga-lembaga negara,” ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan.
Basarah juga menambahkan bahwa masa jabatan Hendi di LKPP sudah cukup lama, sehingga penyegaran organisasi adalah hal yang wajar.
“Kami menghormati keputusan Presiden untuk mengganti beliau,” tegasnya.
Baca Juga: Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
Profil Hendrar Prihadi: Dari Semarang ke Panggung Nasional
Lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 30 Maret 1971, Hendrar Prihadi adalah politikus yang merintis kariernya dari bawah. Ia mulai terjun ke dunia politik pada tahun 2005 dengan bergabung bersama PDI-P. Kariernya di legislatif dimulai saat ia terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Tengah untuk periode 2009–2014.
Namun, takdir membawanya ke jalur eksekutif lebih cepat. Pada 2010, ia terpilih menjadi Wakil Wali Kota Semarang.
Puncaknya terjadi pada 2013, ketika Hendi naik takhta menjadi Wali Kota Semarang, menggantikan Soemarmo Hadi Saputro yang terjerat kasus korupsi. Kepemimpinannya yang dinilai berhasil membuatnya terpilih kembali dan menjabat selama dua periode hingga tahun 2022.
Kecemerlangan kariernya di tingkat daerah menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang kemudian menunjuknya sebagai Kepala LKPP pada 10 Oktober 2022. Jabatan ini menempatkannya di pusat pusaran kebijakan pengadaan nasional.
Namun, roda politik terus berputar. Setelah sempat mencoba peruntungan maju pada Pilgub Jawa Tengah 2024 bersama Andika Perkasa namun gagal, nasibnya di pemerintahan pusat pun berakhir di tangan Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025.
Dalam upacara pelantikan penggantinya, Presiden Prabowo memimpin langsung pembacaan sumpah jabatan.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Prabowo yang diikuti oleh Sarah Sadiqa dan pejabat lainnya. Kini, babak baru LKPP resmi dimulai di bawah kepemimpinan Sarah Sadiqa.
Berita Terkait
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Momen Perpisahan Dito Ariotedjo dengan Pegawai Kemenpora
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?