- Eko Purnomo yang sempat dikira hilang usai demo ternyata pergi bekerja sebagai nelayan di Kalimantan
- Eko mengaku tidak ikut demo dan pergi tanpa kabar karena ingin hidup mandiri
- Polisi masih mencari dua orang lain yang dilaporkan hilang sejak demo ricuh akhir Agustus.
Suara.com - Eko Purnomo pemuda yang sempat dikabarkan hilang usai demo ricuh akhir Agustus di Jakarta, akhirnya muncul di hadapan publik.
Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025), Eko tampak tersenyum kikuk menutupi kegugupannya saat meminta maaf kepada ibunya.
“Selamat sore, nama saya Eko yang dalam hampir tiga minggu kemarin dicari-cari oleh semuanya. Pertama saya ucapkan mohon maaf untuk ibu saya karena sudah membuatnya khawatir. Saya pergi tanpa memberi kabar,” kata Eko dengan senyum kikuk.
Ia menjelaskan kepergiannya saat itu tanpa kabar karena ponselnya mati.
“Pas itu kendalanya handphone-nya sudah mati, jadi nggak pamit,” ujar Eko.
Meski dikaitkan dengan demo ricuh di Jakarta Pusat, Eko menegaskan dirinya tidak ikut aksi.
“Cuma nonton,” katanya singkat.
Sementara ibunda Eko, Sarwiti mengucapkan rasa syukur anaknya ditemukan dalam kondisi sehat.
“Saya ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada Bapak Kapolda Metro Jaya yang sudah menemukan anak saya dalam keadaan sehat walafiat. Terima kasih banyak,” ucapnya.
Baca Juga: Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
Eko juga berterima kasih kepada pihak kepolisian dan rekan-rekan yang sudah membantu menjaga ibunya selama ia menghilang.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada pihak Polda karena telah membantu ibu saya untuk mencari saya, dan beberapa rekan saya yang sudah membantu menjaga ibu saya selama saya tidak ada di Jakarta,” ujarnya.
Kerja Jadi Nelayan
Berdasarkan penyelidikan tim Subdit IV Ditressiber Polda Metro Jaya, Eko diketahui sengaja meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai nelayan di Desa Kuala Jelai, Kecamatan Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Direktur Reserse Siber (Dirressiber) Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu menyebut Eko bekerja ke Kalimantan Tengah karena alasan ingin hidup mandiri.
"Alasan saudara Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal bekerja untuk mencari nafkah dalam hal ini untuk kehidupan dan saudara Eko sendiri ingin hidup secara mandiri," jelas Roberto.
Berita Terkait
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Ajak Bakar Mabes Polri, Tersangka Laras Faizati Minta Maaf dan Ajukan Keadilan Restoratif
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh