-
Rencana ubah PAM Jaya jadi PT (Tbk) membuat DPRD DKI terbelah.
-
Wakil Ketua DPRD Basri Baco menilai perdebatan ini adalah hal yang wajar.
-
Keputusan akhir harus didasari kajian matang dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Suara.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengubah status badan hukum PAM Jaya menjadi perseroan terbatas (PT) atau Tbk (terbuka) memicu dinamika panas di kalangan legislatif.
Wacana pelepasan saham BUMD air minum ini membuat fraksi-fraksi di DPRD DKI terbelah suaranya, antara yang menolak, menerima dengan syarat, hingga mendukung penuh.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, menilai perdebatan yang terjadi adalah sebuah proses demokrasi yang wajar dan sehat.
Baco mengungkapkan bahwa di internal DPRD sendiri sudah muncul perbedaan pandangan yang signifikan.
Menurutnya, hal ini justru menunjukkan bahwa dewan bekerja dan tidak begitu saja menyetujui rencana besar seperti ini.
"Memang, ya, hari ini fraksi yang menolak mentah-mentah itu ada. Ada fraksi yang menerima dengan catatan, ada. Dan ada juga fraksi yang menerima bulat-bulat. Ini hal yang lumrah dan saya syukuri bahwa ada dinamika di Dewan kita," kata Baco.
Ia bahkan berseloroh akan terasa aneh jika seluruh anggota dewan kompak menyetujui usulan ini tanpa perdebatan.
"Lucu aja kalau tiba-tiba semuanya setuju tanpa saran. Jadi teman-teman bertanya, ada apa nih, PAM? Bisa mengkondisikan DPRD dengan cepat satu suara. Kan lucu juga, kan? Ya itu artinya bahwa dinamikanya normal," ucapnya.
Kajian Matang Jadi Kunci Utama
Baca Juga: Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
Politikus Partai Golkar ini menekankan bahwa keputusan untuk melepas saham BUMD strategis seperti PAM Jaya tidak boleh diambil secara terburu-buru.
Kunci utamanya, kajian yang komprehensif dan mendalam.
"Yang pasti, kajiannya harus matang. Benar-benar tidak hanya lihat satu aspek tapi semua aspek dipikirkan. Niatnya baik, tujuannya baik. Tapi kajiannya juga mesti matang, intinya gitu," tegasnya.
Baco meyakini bahwa dinamika yang terjadi saat ini adalah bagian dari proses demokrasi untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar berkualitas.
"Percaya. Kalau ada dinamika di awal-awal ini, itulah bagian dari dinamika dan demokrasi. Dan harus kita syukuri," tuturnya.
Pada akhirnya, ia optimis bahwa DPRD akan mengambil keputusan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta, dengan mempertimbangkan secara serius hasil kajian dari pihak eksekutif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf