-
Pendidikan Gibran menggunakan sistem Pathway Program yang sah.
-
Program ini menyetarakan ijazah untuk masuk universitas luar negeri.
-
Lulusan Insearch diakui universitas lain, termasuk MDIS Singapura.
Suara.com - Riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tercantum di laman KPU tengah menjadi perdebatan, setelah pakar telematika Roy Suryo meragukan ijazah anak Jokowi tersebut.
Keraguan itu berawal dari data KPU yang mencatat Gibran Rakabuming lulus dari Orchid Park Secondary School, Singapura yang dianggap setara SMP pada 2022, lanjut ke UTS Insearch, Sydney, Australia yang dianggap setara SMA pada 2004-2008 sebelum meraih gelar S1 di MDIS pada 2010.
Di tengah polemik tersebut, seorang pakar pendidikan internasional Ina Liem pun ikut meluruskan informasi yang dianggapnya dapat menyesatkan publik terkait ijazah Gibran Rakabuming tersebut.
"Sebenarnya saya ogah ikutan komen dalam isu ijazah palsu, karena ini jelas ranah politis. Tapi, ketika pak Roy Suryo mempertanyakan ini logikanya di mana dan ini kebetulan ranah saya, saya merasa perlu meluruskan," ujar Ina Liem, dilansir dari akun TikTok @mekanik_office, Senin (22/9/2025).
Ina Liem lewat unggahan Instagramnya pun membedah sistem pendidikan yang ditempuh oleh Gibran Rakabuming, yang biasanya dikenal sebagai Pathway Program di luar negeri.
Menurutnya, program ini adalah solusi untuk ketidaksetaraan kurikulum antar negara.
"Begini jelasinnya pak Roy ya, ijazah SMA Indonesia atau negara lain tidak selalu diakui setara dengan SMA di Australia. Karena itu, banyak universitas di sana membuka jalur Pathway Program, semacam matrikulasi yang disebut foundation," jelas Ina Liem.
Ina Liem menjelaskan UTS Insearch, tempat Gibran Rakabuming belajar adalah salah satu institusi penyelenggara program jalur tersebut.
"Program ini setara dengan kelas 12 di Indonesia. Contohnya, University of Melbourne punya Trinity College yang menawarkan foundation, UTS punya program foundation yang dikelola oleh Insearch. Insearch memang bukan universitas, tapi Pathway menunjuk universitas dalam praktiknya," kata Ina Liem.
Baca Juga: Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
Menariknya, jalur ini justru mempercepat siswa untuk masuk ke jenjang universitas.
"Banyak siswa Indonesia selesai kelas 11 itu langsung berangkat ke in search dan mereka memang bisa diterima," ujarnya.
"Bahkan, untuk siswa dengan kurikulum cambridge setelah lulus 0 level atau setara kelas 10 di sini itu juga bisa langsung masuk ke Insearch, kemudian ke UTS," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ina Liem menegaskan bahwa lulusan program foundation seperti dari Insearch tidak hanya terbatas untuk masuk ke UTS.
Sertifikasinya diakui secara luas, termasuk oleh universitas di negara lain, seperti MDIS tempat Gibran Rakabuming meraih gelar S1.
"Program foundation ini bukan hanya diakui oleh UTS, tapi juga jadi jalur masuk yang diakui sejumlah universitas lain. Bahkan, di luar Australia, misalnya MDIS di Singapura yang diambil oleh mas Gibran. Itu juga menerima siswa yang menempuh jalur foundation ini," ujar Ina Liem.
Karena itu, Ina Liem menyayangkan keraguan Roy Suryo terhadap riwayat pendidikan Gibran Rakabuming tersebut.
Sebab, informasi mengenai sistem pendidikan ini sangat mudah diakses dan ditawarkan pula di Indonesia melalui UIC College.
"Jadi, kalau memang mau mencari kebenaran itu gak sulit kok. Program in search ini bahkan ada di Indonesia, ditawarkan lewat UIC College," ujar Ina Liem sambil menyertakan bukti-buktinya.
Tag
Berita Terkait
-
Paket Bansos 'Wakil Presiden RI' Muncul di Tengah Aksi Hari Tani
-
Duduk Perkara Polemik Ijazah Gibran yang Dipermasalahkan Roy Suryo, Benarkah Tidak Sah?
-
Bung Hatta hingga Gibran, Intip Riwayat Pendidikan Wapres RI dari Masa ke Masa
-
Mahal Banget? Intip Biaya Sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang
-
Roy Suryo Kuliti Data Pendidikan Gibran di Situs Pemkot Solo hingga Setneg: Fatal!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?