- Pramudi wanita diminta tidak mengemudikan bus besar atau gandeng karena alasan psikologis
- DPRD DKI soroti pentingnya seleksi dan pelatihan khusus untuk pengemudi bus Transjakarta
- Perlu peningkatan pengawasan kesehatan, larangan begadang, main HP, dan judi online bagi pramudi
Suara.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Bebizie Sri Mulyati meminta PT Transjakarta lebih selektif dalam memberikan bus untuk dikendarai pramudi wanita.
Menurutnya, pramudi wanita lebih baik tak diberikan bus ukuran besar, terlebih jenis bus gandeng.
Sebab, kata pedangdut itu, secara psikologis wanita cenderung lebih mudah panik ketimbang pria.
Hal ini disampaikannya dalam rapat Komisi B DPRD DKI bersama jajaran direksi PT Transjakarta beberapa waktu lalu.
"Nah, yang untuk perempuan mungkin Pak karena memang psikologi perempuan itu gampang panik ya Pak ya. Jangan lah Pak dikasih bus yang terlalu besar, yang dia yang satu gandeng aja gitu," ujar Bebizie, dikutip Kamis (25/9/2025).
Selain itu, ia juga meminta direksi lebih memperhatikan kualitas pramudi yang mengemudikan bus gandeng karena tingkat kesulitan yang diyakininya lebih tinggi ketimbang armada ukuran kecil.
"Busnya itu kan Transjakarta ada yang sambung dan juga ada yang nggak ya? Nah saya mau tau tuh Pak, yang sambung itu kan pasti lebih susah (dikemudikan) ya Pak ya?" ungkap Politisi PAN itu.
"Nah ini kualifikasi ke supirnya sendiri, yang mana nih yang kompeten untuk melakukan driver (mengendarai) mobil tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, mempertanyakan soal kesiapan pramudi bus Transjakarta imbas rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Baca Juga: Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
Salah satunya seperti memberikan imbauan dari pihak operator atau PT Transjakarta kepada para sopir untuk tidak begadang sehari sebelum bekerja dan tidak memainkan ponsel saat mengemudi.
"Operatornya ini sendiri malamnya atau apa mereka ada imbauan kepada supir-supir untuk tidak begadang, untuk tidak main HP?" ungkap Bebizie.
Pedangdut itu juga mempertanyakan adanya cek kesehatan rutin, termasuk tes urin untuk memastikan penggunaan narkoba para pramudi.
Menurutnya hal ini penting untuk memastikan kesiapan pramudi sebelum bekerja.
"Atau mungkin juga ada tes pengecekan kesehatannya, lebih kepada urin juga ya Pak. Karena kan kita belum pernah membahas nih, apakah supir-supir ini terjerat, maaf ya, narkoba dan sebagainya," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga menyebut perlunya memberikan larangan bermain judi online (judol) bagi para pramudi karena dinilainya akan mengganggu konsentrasi saat mengemudi.
Berita Terkait
-
5 Fakta Viral Pemotor Masuk Kolong Bus Transjakarta, Ini Kronologi Lengkapnya
-
Detik-detik Mencekam Motor Vario Masuk Kolong Bus TransJakarta di Jalan Yos Sudarso
-
20 Bus Bekas Transjakarta Terbakar di Rawa Buaya, Pemprov DKI: Sudah Dijual ke Pemenang Lelang
-
Rasisme Terjadi di Transjakarta: Perempuan Diteriaki Teroris Hingga Dianiaya, Polisi Buru Pelaku
-
Transjabodetabek Rute Blok M-Alam Sutera Diserbu Penumpang, Pramono: Akhir Pekan Tembus 3.500 Orang
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta