-
- Konflik internal PPP dinilai menghambat peluang partai kembali ke DPR.
- Masyarakat ragu memilih PPP akibat dualisme kepemimpinan yang berulang.
- Ricuh Muktamar X munculkan klaim ganda Muhammad Mardiono vs Agus Suparmanto.
Suara.com - Konflik internal yang terus menjerat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai akan menghambat langkah partai berlambang kakbah itu kembali masuk ke parlemen di Senayan.
Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, dinamika yang ditampilkan PPP lewat dualisme kepemimpinan membuat partai lebih sibuk mengurus masalah internal ketimbang memperkuat elektoral.
"PPP yang lebih menampilkan konflik internal tentu akan sulit kembali ke Senayan. Partai ini akan terus berkutat untuk membenahi internal yang tak kunjung usai," kata Jamil kepada Suara.com, Senin (29/9/2025).
Ia menilai, dalam kondisi seperti itu, PPP justru akan lebih fokus pada konsolidasi internal.
Akibatnya, partai tidak memiliki cukup waktu untuk membesarkan basis dukungan dan meningkatkan elektoral.
Selain itu, konflik yang berulang disebut akan memengaruhi persepsi masyarakat. Publik akan ragu untuk memberikan suara pada PPP yang selalu diliputi pertikaian.
"Masyarakat juga akan berpikir untuk memilih PPP yang selalu berkonflik. Di mata masyarakat, partai ini tak layak dipilih karena mengurus partainya saja tidak becus," kritik Jamil.
Karena itu, peluang PPP untuk kembali menempatkan wakilnya di DPR dianggap sangat kecil apabila tidak segera melakukan perubahan.
"Kalau PPP tidak berubah maka elektoralnya akan semakin menurun. Karena itu, peluangnya untuk kembali ke Senayan sangat kecil," katanya.
Baca Juga: Muktamar X PPP Ricuh dan Saling Klaim Jadi Ketum, Pakar: Partai Tua Tapi Belum Dewasa
Sebelumnya, Muktamar X PPP yang berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025, di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan serius yang memunculkan dualisme kepemimpinan di tubuh partai.
Insiden bermula saat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, tengah melakukan wawancara dengan media.
Sekelompok kader dari kubu yang menuntut perubahan meneriakkan yel-yel 'Perubahan! Perubahan!', sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Mardiono.
Pendukung Mardiono membalas dengan sorakan serupa. Suasana memanas hingga terjadi dorong-mendorong, adu mulut, bahkan melempar air dan kursi ke arah masing-masing.
Petugas keamanan turun tangan untuk menenangkan situasi yang nyaris tak terkendali.
Setelah kericuhan, muncul klaim saling bertentangan mengenai kepemimpinan PPP.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan