News / Nasional
Selasa, 30 September 2025 | 16:25 WIB
Anak Presiden Ketiga BJ Habibie, Ilham Habibie menyambangi Gedung KPK Jakarta, Selasa (30/9/2025). Ia berharap salah satu mobil Mercy peninggalan sang ayah yang menjadi barang sitaan lembaga antirasuah bisa kembali. [Suara.com/Dea]
Baca 10 detik
  • Mobil warisan BJ Habibie terseret kasus korupsi Ridwan Kamil.

  • Ridwan Kamil baru bayar setengah dari harga Rp 2,6 miliar.

  • Ilham Habibie berharap mobil sitaan KPK bisa kembali.

Suara.com - Putra Presiden Ketiga BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan untuk memenuhi panggilan penyidik.

Setibanya di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (30/9/2025), Ilham Habibie tidak bisa menyembunyikan harapan utamanya.

Di tengah pusaran kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, ia hanya ingin mobil bersejarah milik ayahnya bisa kembali ke tangan keluarga.

“Kalau saya kan mau mobilnya balik gitu,” ujar Ilham singkat sebelum memasuki gedung KPK.

Kali ini bukan kali pertama Ilham diperiksa. Dalam pemeriksaan sebelumnya, ia telah membeberkan status transaksi mobil tersebut.

Menurutnya, Ridwan Kamil (RK) membeli mobil koleksi ayahnya itu dengan cara dicicil, namun hingga kini pembayarannya belum lunas.

“Terkait dengan pembelian mobil yang dimiliki oleh Bapak (BJ Habibie), yang diwarisi oleh kami, oleh Pak RK ya mobil itu dibeli, dicicil tapi belum lunas,” kata Ilham di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (3/9/2025).

Ia merinci bahwa mobil tersebut dibanderol seharga Rp2,6 miliar, namun RK baru membayar separuhnya.

“Harganya Rp2,6 (miliar), tapi tidak ada kontrak. (Baru dibayar) Rp1,3 (miliar), setengahnya,” ujar Ilham.

Baca Juga: Ilham Habibie Kembali Dipanggil KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Iklan BJB

Konteks Korupsi Bank BJB

Kini, mobil yang belum lunas itu justru disita KPK karena diduga dibeli menggunakan uang hasil korupsi.

Ilham hari ini kembali dipanggil sebagai saksi untuk mendalami kaitan transaksi tersebut dengan kasus dugaan korupsi pada pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) yang menjerat RK.

"Nanti saya sampaikan setelah saya keluar ya,” kata Ilham saat ditanya mengenai detail pemeriksaannya hari ini.

Sebelumnya, KPK mengungkapkan bahwa mobil Mercedes Benz 280 SL yang disita terkait dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB (BJB) pernah dimiliki Presiden Ketiga BJ Habibie.

Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat menjelaskan alasan pihaknya membutuhkan keterangan putra BJ Habibie, Ilham Habibie.

"Kalau tidak salah, karena itu yang menjadi nilainya itu adalah, saya tidak apakah itu mobilnya ada, berada di siapa ya, tapi yang menjadikannya bernilai kalau tidak salah STNK-nya masih STNK atas nama papa-nya (Ilham Habibie)," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

Lembaga antirasuah diketahui telah menyita sejumlah kendaraan yang diduga dimiliki oleh eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Salah satunya adalah Mercedes Benz 280 SL yang kini berada di sebuah bengkel.

Kasus ini diketahui menyeret nama Ridwan Kamil yang digeledah dan disita sejumlah asetnya. Namun, hingga saat ini KPK belum menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil.

Dalam perkara ini, KPK menetapkan mantan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk Yuddy Renaldi sebagai tersangka.

Dia diduga menyebabkan kerugian negara mencapai ratusan miliar akibat kasus dugaan korupsi pada penempatan dana iklan PT BJB Tbk.

“Rp222 miliar tersebut digunakan sebagai dana nonbudgeter oleh BJB,” kata pelaksana harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

Selain Yuddy, tersangka lainnya ialah Pimpinan Divisi Corsec BJB Widi Hartono, Pengendali Agensi Antedja Muliatana dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, Pengendali Agensi BSC Advertising dan WSBE Suhendrik, dan Pengendali Agensi CKMB dan CKSB Sophan Jaya Kusuma.

Budi menjelaskan pada 2021-2023, BJB menyiapkan dana Rp 409 miliar untuk penayangan iklan di media TV, cetak, dan online.

Dia menyebut ada enam perusahaan yang mendapatkan aliran uang dari pengadaan iklan tersebut.

Adapun perusahaan dan penerimaan uang yang dimaksud Budi ialah PT CKMB sebesar Rp41 miliar, PT CKSB Rp105 miliar, PT AM Rp99 miliar, PT CKM Rp81 miliar, PT BSCA Rp33 miliar, dan PT WSBE Rp49 miliar.

KPK menduga penunjukan agensi tidak dilakukan berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang berlaku.

Sebab, KPK mengendus adanya selisih pembayaran yang membuat negara mengalami kerugian keuangan sebanyak lebih dari dua ratus miliar rupiah.

“Yang sejak awal disetujui oleh YR (Yuddy Renaldi) selaku Dirut, bersama-sama dengan WH (Widi Hartono), untuk bekerja sama dengan enam agensi tersebut di atas untuk menyiapkan dana guna kebutuhan non budgeter BJB,” ujar Budi.

Budi juga menyebut adanya timbal balik dari pengadaan iklan ini. Pasalnya, panitia pengadaan diduga juga mengatur pemilihan iklan untuk dimenangkan rekanan.

“Dirut (Yuddy) bersama-sama dengan PPK mengetahui penggunaan uang yang menjadi dana nonbudgeter BJB,” ucap Budi.

Load More