- Pesulap Denny Darko meramal bahwa karier Roy Suryo dan kubunya bisa berakhir di penjara
- Ketegangan meningkat setelah pegiat media sosial Ade Armando keceplosan menyebut Roy Suryo sebagai "tersangka"
- Roy Suryo membantah semua tudingan miring, menyatakan dirinya adalah seorang peneliti yang tidak memiliki niat politik
Suara.com - Polemik panas seputar keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini memasuki babak baru yang lebih personal dan mistis. Pakar telematika Roy Suryo, yang selama ini menjadi salah satu suara paling vokal, kini menjadi sorotan utama setelah pesulap kondang Denny Darko meramal kariernya bisa berakhir tragis di balik jeruji besi.
Ramalan ini sontak menjadi perbincangan hangat, menambah bumbu drama dalam pusaran kontroversi yang seolah tak berujung. Situasi semakin memanas ketika pegiat media sosial, Ade Armando, secara tidak sengaja "keceplosan" menyebut Roy Suryo sebagai tersangka dalam kasus ini.
Denny Darko, melalui kanal YouTube-nya, menganalisis bahwa langkah Roy Suryo dan pihak-pihak yang gencar mempersoalkan ijazah keluarga Solo itu ibarat sebuah pertaruhan besar. Menurutnya, ada dugaan motif finansial di balik serangan yang terus-menerus dilancarkan.
“Refly Harun dan lain-lain ini memang tujuannya ke sana. Mereka itu saya duga mendapatkan pundi-pundi rupiah yang sangat besar dari konten-konten yang mereka unggah,” kata Denny Darko.
Lebih jauh, Denny menggambarkan langkah hukum yang diambil kubu Roy Suryo sebagai sebuah perjudian berisiko tinggi. Jika tuduhan mereka tidak terbukti, bumerang hukum yang jauh lebih serius justru siap menghantam balik.
"Maka saya melihat ini harus benar-benar diselesaikan dengan tuntas, dan jika ternyata nanti memang bisa dibuktikan itu tidak berhasil ya ini akan menjadi example untuk semuanya," lanjutnya.
Secara mengejutkan, Denny menerawang bahwa pihak keluarga Jokowi justru menikmati "akrobat" politik yang dimainkan oleh para penggugat. Ia meramalkan bahwa mereka sengaja membiarkan polemik ini terus bergulir hingga para penuduh melakukan kesalahan fatal.
"Saya kira akan dibiarkan mereka melakukan akrobat apapun itu, ditunggu sampai mereka akhirnya lepas atau lupa diri mengucapkan sesuatu terus kemudian nanti ditunjukkan kalau ini asli semua nanti akan dibui (Kubu Roy Suryo)," terawang Denny.
Menurutnya, apa yang dilakukan para penggugat selama ini sudah masuk ke ranah pencemaran nama baik karena menyerang secara brutal di ruang publik tanpa bukti yang konklusif.
Baca Juga: Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
"Karena sejatinya, ini sesuatu yang sudah salah kaprah, memperkarakan sesuatu tanpa sebuah bukti yang jelas. Kecuali, jika bukti itu ada, ya enggak apa-apa. Tapi, mereka menyerang secara brutal di publik yang ini saja sebenarnya sudah masuk ke ranah pencemaran nama baik dan perlakuan yang tidak menyenangkan," pungkasnya.
Seolah mengamini potensi jerat hukum tersebut, insiden "keceplosan" Ade Armando dalam sebuah acara debat di Kompas TV menjadi sorotan. Kader Partai Soliditas Indonesia (PSI) itu sempat mengira Roy Suryo sudah berstatus sebagai tersangka.
"Sekarang pun ketika kasus tersangka yang bung Roy ini jadi tersangka," kata Ade pada Jumat (1/8/2025).
Roy Suryo yang mendengar itu langsung naik pitam dan menyela dengan keras. "Kapan hei? Jangan salah, belum ada (tersangka). Ini kudet, konyol ini," timpal Roy Suryo.
Ade Armando pun terpaksa meralat ucapannya.
"Saya meralat bahwa ternyata Roy Suryo belum menjadi tersangka. Sekarang baru disidik," ucap Ade Armando.
Berita Terkait
-
Misteri Ijazah Gibran 'Go International', Kini Jadi Gosip Panas WNI di Australia!
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Sebut Sah Dimakzulkan, Roy Suryo Beberkan 'Dosa' Fatal Ijazah Gibran
-
Senggol Terus Ijazah Jokowi dan Gibran, Apa Latar Belakang Pendidikan Roy Suryo?
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
Terkini
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang
-
Menteri PPPA Kecam Pelecehan Seksual di Bekasi:Dalih Agama Tak Bisa Jadi Pembenaran
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!