Suara.com - Musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk pada Senin, 29 September 2025 masih terus menjadi sorotan.
Hingga Selasa, 30 September 2025, jumlah korban tewas mencapai tiga santri. Belum lagi 38 santri diperkirakan masih terjebak reruntuhan.
Bangunan musala tiga lantai yang ambruk terungkap sedang dalam tahap pengecoran terakhir pada bagian paling atas.
Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny itu sendiri telah dibangun selama sembilan bulan terakhir.
KH Abdul Salam Mujib selaku pengasuh Ponpes Al Khoziny lantas meminta maaf kepada wali santri.
"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar," ujar Abdul Salam.
Pernyataan Abdul Salam soal takdir lantas menjadi perbincangan warganet di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.
Selain takdir, Abdul Salam juga menyinggung pengganti dan balasan yang lebih baik.
Baca Juga: Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
"Dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, diberi pahala yang sangat-sangat apa yang enggak bisa mengutarakan. Mudah-mudahan yang dibalas dengan balasan kebaikan oleh Allah," sambungnya.
Warganet ramai mengkritik Abdul Salam yang dinilai memikirkan bangunan musala, bukan para santri yang menjadi korban peristiwa tersebut.
"Enak banget muncungnya berucap takdir," sindir akun @dianalins***.
"Maksudnya bukan mengsedih bangunan pak, tapi santri yang jadi korban diganti yang lebih baik maksudnya gimana," komentar akun @dianlis***.
"Harusnya ngomong 'semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan kesabaran dan keikhlasan' bukan segera diganti yang lebih baik," sahut akun @apriliatrisetyawa***.
"Diganti? Ini bapak mohon maap cuma mikirin bangunan kah?! Terus itu santri di sana yang jadi korban mau diganti gimana!" balas akun @yu.design***.
Berita Terkait
-
Tragedi Al Khoziny Jadi Pemicu, Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren untuk Audit Nasional
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Komentari Rumor Kiai Hedon, Yenny Wahid Putri Gus Dur Ajak Pesantren Introspeksi
-
Biodata dan Kekayaan Atalia Praratya yang Rumahnya Digeruduk Santri
-
Kekayaan Atalia Praratya Disorot, Ini Pemicu Kemarahan Santri Se-Bandung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa