- Dadan menyampaikan permintaan maaf atas dugaan insiden penganiayaan dua wartawan oleh petugas SPPG di Jakarta Timur.
- Kepala BGN menekankan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan.
- Dua wartawan yang sedang meliput SPPG di Pasar Rebo dianiaya. Salah satu dari mereka bahkan dicekik oleh seorang pria.
Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan permintaan maaf atas dugaan insiden penganiayaan dua wartawan oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jakarta Timur.
Pernyataan ini disampaikan Dadan usai mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2025).
Saat dikonfirmasi mengenai laporan dugaan penganiayaan tersebut, Dadan mengakui belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.
Namun, tanpa menunggu laporan resmi, ia langsung menyampaikan permohonan maaf.
"Gini, saya belum dapet laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu," ujar Dadan.
Dadan juga menegaskan komitmennya untuk segera mengklarifikasi dan mencari tahu kebenaran insiden tersebut.
Ia menekankan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan.
"Tapi kami akan tetap segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya, cuma apapun bentuknya kekerasan tidak boleh," tegasnya.
Sebelumnya, dua wartawan yang sedang meliput SPPG di Pasar Rebo dianiaya. Salah satu dari mereka bahkan dicekik oleh seorang pria.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Gara-Gara Pernah Marah Soal Kisruh MBG: Cara Saya Salah!
Salah satu reporter itu, Munir, mengaku mendatangi SPPG di Pasar Rebo karena tidak mendapatkan informasi lanjutan dari SD Negeri 1 Gedong tempat terjadinya keracunan MBG.
Ia kemudian memutuskan untuk meminta konfirmasi kepada SPPG yang menyiapkan MBG di sekolah tersebut.
Berita Terkait
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Deddy Corbuzier Minta Maaf Gara-Gara Pernah Marah Soal Kisruh MBG: Cara Saya Salah!
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal