- Cak Imin memperingatkan para pengelola SPPG agar tidak mengambil keuntungan pribadi dari program MBG.
- Pemerintah mengklaim MBG adalah program prioritas Presiden Prabowo untuk memperbaiki gizi anak sekolah.
- Cak Imin mengimbau pengelola dapur MBG agar tidak menyajikan makanan bermicin untuk anak selolah.
Suara.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberikan peringatan keras kepada para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia menegaskan agar mereka tidak mengambil keuntungan pribadi dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak.
Saat mengunjungi dapur SPPG di Kupang Timur Babau, Nusa Tenggara Timur, Cak Imin menekankan bahwa setiap SPPG harus disiplin dalam menjalankan seluruh rantai produksi, mulai dari pengolahan hingga distribusi.
"Kepada SPPG, dapur-dapur harus disiplin. Jangan memanfaatkan celah yang merugikan konsumen. Ini program raksasa... mari kita dukung bareng-bareng," kata Cak Imin dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).
Ia juga mengingatkan bahwa MBG adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki gizi anak sekolah. Oleh karena itu, menu yang disajikan harus benar-benar bergizi, bukan sebaliknya.
"Jangan sampai makanan bergizi gratis justru dijadikan sumber micin. Ketergantungan anak-anak kita pada snack instan bermicin dan MSG harus dikurangi, karena itu merusak selera makan," pesan Cak Imin.
Dalam kunjungannya, Cak Imin memuji operasional dapur SPPG Babau yang dinilainya telah berjalan sesuai standar kebersihan dan kedisiplinan waktu. Ia meminta agar dapur ini dijadikan contoh bagi daerah lain.
"Jadwal produksinya pun disiplin, mulai jam 1 siang persiapan... jam 2 dini hari memasak, jam 6 pagi makanan siap, dan jam 9 pagi sudah terdistribusi. Ini yang harus ditiru di tempat lain," tuturnya.
1Lebih lanjut, Cak Imin menuturkan bahwa keberadaan SPPG juga harus menjadi bagian dari ekosistem pemberdayaan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dalam rantai produksinya.
"Kita ingin MBG ini bukan hanya soal gizi, tapi juga menggerakkan masyarakat agar produktif. Masyarakat bisa terlibat dalam penyediaan bahan baku, koperasi, UMKM, semuanya harus dititipkan dalam ekosistem MBG," pungkasnya.
Baca Juga: Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
Terkini
-
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa