- Alfatih Cakra Buana (14), seorang santri Ponpes Al-Khoziny, berhasil dievakuasi setelah terkubur selama dua malam
- Alfatih mengaku sempat mendengar suara tim SAR dan meminum air dari selang yang ia temukan
- Penyelamatan Alfatih menjadi momen haru bagi ayahnya, Abdul Hannan Ikhsan
Suara.com - Di tengah kegelapan total dan himpitan beton, suara-suara samar dari dunia luar menjadi satu-satunya penanda harapan bagi Alfatih Cakra Buana. Santri berusia 14 tahun itu terkubur hidup-hidup selama dua malam di bawah reruntuhan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, sebelum sebuah keajaiban membawanya kembali ke pelukan keluarga.
Kesaksiannya melukiskan perjuangan antara hidup dan mati, antara sadar dan mimpi, di bawah puing-puing bangunan yang runtuh pada Senin (29/09) sore.
"Terngiang-ngiang suara samar orang-orang dari luar menembus tebalnya reruntuhan, 'Sabar, sabar ya dik'," kenang Alfatih, menirukan suara tim penyelamat yang tak bisa ia lihat sebagaimana dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (3/10/2025).
Dengan sisa tenaga yang ada, ia mencoba merespons. "Saya balas, 'nggih pak, nggih'. Begitu terus, sampai saya pingsan."
Selama hampir 70 jam, dunia Alfatih hanyalah kegelapan pekat. Tubuhnya terjebak dalam posisi merebah miring, tertutup material berpasir. Beruntung, bagian kepalanya tidak sepenuhnya tertimbun, menyisakan sedikit ruang yang memberinya oksigen untuk terus bernapas.
Tragedi bermula saat Alfatih dan santri lainnya tengah salat berjamaah. Getaran hebat tiba-tiba mengguncang musala. Ia sempat berusaha lari, namun takdir berkata lain.
"Ada getaran, lalu (saya) langsung lari dan bangunan runtuh," ucapnya singkat.
Di saat-saat awal, ia masih bisa mendengar suara minta tolong dari beberapa penjuru reruntuhan, sebelum kesadarannya mulai memudar. Batas antara kenyataan dan mimpi menjadi kabur. Dalam kondisi setengah sadar itu, ia merasakan sesuatu yang membantunya bertahan.
"Sempat ada selang air, saya minum, tapi itu terasa seperti mimpi," kata Alfatih.
Baca Juga: Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
Ia mengaku tak bisa lagi membedakan apakah dirinya sedang sadar atau bermimpi. Badannya kaku, sulit digerakkan, dan ia merasa seolah telah tertidur selama seminggu.
Momen penyelamatan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sebuah suara ketukan membangunkannya dari kondisi antara hidup dan mati.
"Ketika terbangun, ada lubang, dan tim penyelamat," tambahnya.
Tim SAR gabungan yang telah bekerja tanpa lelah berhasil menemukan jalur aman untuk mengevakuasinya.
"Saya disuruh merangkak, lalu bisa keluar, dan langsung masuk ambulans," katanya lagi.
Kalimat pertama yang terlontar dari mulutnya setelah melihat dunia luar adalah permintaan sederhana yang menyentuh.
Berita Terkait
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Apa Itu Golden Time Penyelamatan? Ramai DIbahas dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Catat! Daftar Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Pada Jumat dan Perayaan HUT ke-80 TNI
-
Gubernur Pramono Putihkan 1.238 Ijazah, Habiskan Anggaran Rp4,13 Miliar
-
"Hot News Will Begin Darling", Status IG Terakhir Rizky Kabah Sebelum Ditangkap Polisi
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!