- Teguh Aprianto, mengungkap ketergantungan aparat pada vendor pihak ketiga dan kurangnya kemampuan polisi siber di Indonesia.
- Vendor pihak ketiga ini disebut bagaikan pedang bermata dua.
- Kelemahan sistem keamanan siber ini kemudian diperparah oleh regulasi perlindungan data.
Suara.com - Konsultan Keamanan Siber, Teguh Aprianto, mengungkap ketergantungan aparat pada vendor pihak ketiga dan kurangnya kemampuan polisi siber di Indonesia.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
“Terutama kepolisian, selama ini selalu pakai third party, karena kemampuan penyidiknya belum sampai,” ungkap Teguh, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, kehadiran third party atau vendor pihak ketiga ini, bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia mampu menutupi kekurangan kepolisian dalam keamanan siber, namun di sisi lain, dapat menjadi pihak yang merugikan.
Teguh mencontohkan bagaimana Bjorka sendiri pernah menyindir bahwa penangkapan seorang pemuda dilakukan berdasarkan informasi dari “vendor A”, seolah menunjukkan bahwa aparat bisa seperti “dikerjai” oleh informan mereka sendiri.
“Bjorka itu posting, ngeledekin, intinya ngasih tau kalau anak ini ditangkap berdasarkan informasi dari si vendor A. Jadi dia ngasih tau kalau lo dikerjain sama si vendor ini,” jelas Teguh, merujuk pada kejadian saat eks Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkap bahwa Bjorka telah teridentifikasi, namun nyatanya yang ditangkap adalah seorang penjual es.
Ironisnya, di saat negara mengalami kesulitan dalam menangani peretas jahat, para peretas baik yang mencoba membantu, justru tak jarang menjadi korban.
Teguh menceritakan sebuah kasus dimana seorang pemuda di Sumatera menemukan celah keamanan di sistem KPU dan secara resmi melaporkannya ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Dia ngelaporin ke BSSN, diterima dan diucapkan terima kasih sama BSSN, laporan kedua dilaporin lagi, terima kasih lagi, tiba-tiba dijemput polisi. Akhirnya anaknya langsung tersangka,” ucapnya.
Baca Juga: Polisi Diledek Salah Tangkap oleh 'Bjorka Asli', Polda Metro Jaya Balas Gini
Kejadian tersebut, seperti mengirimkan pesan menakutkan bagi komunitas white hat hacker atau peretas etis yang menggunakan keterampilan peretasan untuk tujuan baik, bahwa niat baik bisa berujung petaka.
Kelemahan sistem keamanan siber ini kemudian diperparah oleh regulasi perlindungan data, yang bagi Teguh tumpul ke atas, namun tajam ke bawah.
Sektor swasta dapat dikenai sanksi berat jika data konsumen mereka bocor, namun sebaliknya dengan public sector.
“Peraturannya itu gak adil. Kita bicara ada satu regulasi namanya PSE, ketika private sector yang kena, itu dihukum. Kalau dari public sector itu nggak kenapa-napa,” tutupnya.
Reporter : Nur Saylil Inayah
Berita Terkait
-
Rumah Tangga Sempat Dirumorkan Retak, Deddy Corbuzier Semprot Pengadilan Agama Jaksel!
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Isu Cerai Terbantahkan? Momen Manis Deddy Corbuzier Sambut Sabrina Pulang Bikin Meleleh
-
Polisi Diledek Salah Tangkap oleh 'Bjorka Asli', Polda Metro Jaya Balas Gini
-
Sebut WFT Penipu, Bjorka Asli Bocorkan Data Pribadi Polri: Anda Cuma Bisa Tangkap Saya dalam Mimpi!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,