-
Big Bad Wolf (BBW) Jakarta 2025 kembali hadir membawa lebih dari 5 juta buku baru di venue baru NICE PIK 2, 23 Oktober–2 November 2025.
-
Tak sekadar bazar, BBW 2025 mengusung misi global “Ubah Dunia, Satu Buku Setiap Waktu” untuk membangkitkan minat baca masyarakat.
-
Pengunjung bisa menikmati diskon besar, promo BCA, dan kesempatan memenangkan hadiah menarik, termasuk satu mobil listrik.
Suara.com - Di tengah derasnya arus konten digital, kemampuan membaca dan kecintaan terhadap buku tetap menjadi fondasi penting untuk membangun bangsa yang berpikir kritis dan berwawasan luas. Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang memahami dunia, membuka empati, dan menemukan inspirasi baru dari setiap halaman yang dibaca.
Dan di saat kebiasaan membaca mulai tergerus, Big Bad Wolf (BBW) Jakarta 2025 hadir membawa semangat untuk menyalakan kembali api literasi di Indonesia.
Bazar Buku Internasional BBW kembali digelar di Jakarta dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya. Mengusung tema “Ubah Dunia, Satu Buku Setiap Waktu”, BBW Jakarta 2025 akan membawa lebih dari 5 juta buku baru ke lokasi barunya di NICE PIK 2 (West Entrance, Hall 5–7), berlangsung pada 23 Oktober hingga 2 November 2025.
Tak hanya itu, acara ini juga menyiapkan berbagai kejutan, termasuk kesempatan memenangkan mobil listrik, hadiah liburan, hingga promo menarik dari BCA—dan semuanya dengan gratis biaya masuk.
Andrew Yap, Pendiri BBW Books, menegaskan bahwa tujuan utama BBW bukan sekadar menjual buku, melainkan menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai gaya hidup.
“Kami ingin setiap pengunjung merasakan bahwa membaca adalah perjalanan yang seru, bukan kewajiban,” ujarnya.
Dari buku anak bergambar, novel fiksi, hingga literatur pengembangan diri, BBW Jakarta 2025 menawarkan pengalaman literasi yang inklusif bagi semua kalangan.
Tahun ini, acara juga didukung oleh ParagonCorp dan BCA, yang bersama-sama mendorong lahirnya generasi muda gemar membaca melalui berbagai promo edukatif dan hadiah menarik.
“BBW Jakarta 2025 bukan hanya pesta buku terbesar, tapi juga selebrasi terhadap semangat membaca yang terus tumbuh di Indonesia,” kata Marthius Wandi Budianto, Direktur BBW Indonesia.
Baca Juga: Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
Dengan lokasi yang lebih luas, akses transportasi yang mudah, dan suasana belanja yang lebih nyaman, BBW kembali menjadi destinasi wajib bagi para pencinta buku dan keluarga pecinta literasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Viral! WNA Tabrak Lari di Tangerang, Seret Motor Korban hingga 2 Km
-
Media Lokal Diminta Ambil Peran Soal Isu Lingkungan dan Krisis Iklim
-
Dari Mahfud MD hingga Tom Lembong: Sejumlah Tokoh Elite Bahas Arah Masa Depan Bangsa
-
Diduga Tilap Rp500 Juta dari Barbuk Kasus Robot Trading Fahrenheit, Kejagung Copot Kajari Jakbar
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
-
Istana Ungkap Alasan Prabowo Tambah Wamenkes Baru Benjamin Paulus, Buntut Keracunan MBG?
-
Pramono Lakukan Relaksasi Pajak untuk Warga Jakarta, Pengamat Beri Apresiasi
-
fix! Pramono Tolak Atlet Israel Tanding di Kejuaraan Dunia Senam Jakarta, Ini Alasannya
-
Temuan Komnas HAM: Polri dan Kemenaker Dapat Nilai Merah dalam Implementasi Hak Asasi Manusia
-
Berkaca dari Kriminalisasi UU ITE, Ahli HAM UGM Minta MK Perjelas Pengecualian di UU PDP