- Roy Suryo, dr. Tifa, dan Refly Harun memulai tur bedah buku "Jokowi's White Paper" di 100 kota, diawali dari Solo
- Buku tersebut menyimpulkan berdasarkan kajian ilmiah bahwa ijazah sarjana milik Joko Widodo dari UGM adalah "99,99% palsu"
- Roy Suryo mengklaim telah membandingkan salinan ijazah Jokowi dari KPU dengan ijazah wisudawan seangkatannya dan menemukan perbedaan signifikan pada layout, tulisan, dan logo
Suara.com - Pakar telematika Roy Suryo bersama dokter Tifa dan Refly Harun kembali menggebrak panggung politik dengan menggelar tur bedah buku kontroversial berjudul "Jokowi's White Paper" di 100 kota di Indonesia. Dimulai dari Kota Solo, ketiganya memaparkan hasil penelitian mereka yang menyimpulkan keabsahan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, diragukan.
Dalam acara yang digelar di Gedung Umat Islam Kartopuran, Solo, pada Jumat (3/10/2025) lalu, Roy Suryo dengan tegas menyatakan bahwa perjalanan mereka untuk membuktikan temuan ini baru saja dimulai. Solo menjadi kota pertama dari rangkaian panjang sosialisasi hasil riset mereka.
"Rencana kami ada di 100 kota, jadi ini kami roadshow-nya dari Solo, kemudian kami ke Malang, kemudian setelah itu kami ke Medan dan dilanjutkan nanti juga ke Jawa Tengah barat yaitu di Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan insya Allah Salatiga," kata Roy.
Buku "Jokowi's White Paper" disebut sebagai puncak dari penelitian yang telah mereka lakukan. Roy Suryo mengklaim bahwa tugas mereka sebagai akademisi dan peneliti untuk membongkar keaslian ijazah Jokowi telah tuntas, dengan hasil yang mengejutkan.
"Kami RRT (Roy Suryo, Rismon dan Tifa) sudah menunaikan tugas kami untuk melakukan penelitian terkait dengan ijazah dari Joko Widodo... setelah penelitian kami selesai dan kemudian simpulan bisa didapatkan secara scientific based secara kajian ilmiah, ijazah Jokowi 99,99% palsu," ungkap Roy.
Ia menambahkan, temuan ini tidak boleh berhenti hanya di kalangan mereka.
"Sebab apa artinya kalau cuma kami saja yang tahu, sebab yang punya hak untuk tahu tentang keaslian ijazah Joko Widodo itu seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu maka kami merasa cukup efektif kalau salah satu sosialisasi... ya medianya itu buku," sambungnya.
Analogi Petruk dan Bukti Baru
Suasana bedah buku menjadi lebih teatrikal ketika Roy Suryo membawa sejumlah wayang Petruk untuk menganalogikan sosok Jokowi. Mantan Menpora ini menggunakan pertunjukan wayang untuk menyindir rekam jejak sang mantan presiden.
Baca Juga: Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
"Petruk pernah menciptakan kendaraan Esemka Ghoib, Esemka sekarang digunakan sebagai partai anaknya, Gajah, kenapa gajah soale Gajah iku Gak Nduwe ijazah (nggak punya ijazah). Petruk pernah numpak Banteng, tapi ditendang banteng, banteng ketaton, nah Petruk numpak saiki ora Banteng tapi Celeng," kata Roy Suryo sembari memeragakan wayang yang dibawanya.
Lebih lanjut, Roy mengklaim timnya telah mendapatkan salinan ijazah yang digunakan Jokowi saat mendaftar sebagai calon presiden pada Pemilu 2019. Menurutnya, dokumen dari KPU tersebut semakin menguatkan dugaan pemalsuan.
"Sudah saya cek dan tinggal kemudian nanti keluar riset yang terbaru yang diberikan oleh KPU adalah sama dengan yang saya teliti atau yang kami teliti, artinya apa? Ijazah itu 99,9% palsu," tegas Roy.
Ia membeberkan salah satu metode penelitiannya adalah dengan membandingkan ijazah Jokowi dengan tiga ijazah wisudawan UGM lainnya dari angkatan yang sama.
"Ijazah kita bandingkan dengan Fronojiwo, Hari Mulyono dan Sri Murtiningsih, kan sebutkan tiga ijazah itu identik tulisan sama logo sama, tepatnya Jokowi keluar, kan tidak ada dalam wisuda yang sama ijazah beda sendiri," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Ungkap Dugaan Alasan Pertemuan Mendadak Prabowo dan Jokowi, Rocky Gerung: Bukan Sekadar Rindu
-
Pamer Fasilitas Lengkap IKN Sudah Beroperasi, Wanita Ini Dituding Buzzer: Dibayar Berapa Mbak?
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
-
Profil Akhmad Wiyagus: Polisi Peraih Hoegeng Awards Dilantik Jadi Wakil Menteri Dalam Negeri
-
Pramono Tolak Atlet Israel Bertanding di Jakarta: Tak Ada Manfaatnya, Minta Visanya Tak Dikeluarkan
-
Makin Terpojok? Imigrasi Ungkap Nasib Buronan Riza Chalid di Luar Negeri usai Paspor Dicabut!
-
Mahfud MD Tantang Menkeu Purbaya Usut Kasus Dugaan Pencucian Uang Rp189 Triliun dalam Impor Emas
-
843 Perusahaan Buka Lowongan di Program Magang Nasional Kemnaker
-
Heboh Kabar Pertalite Dicampur Etanol, Pertamina Patra Niaga: Hoaks!
-
Pamer Fasilitas Lengkap IKN Sudah Beroperasi, Wanita Ini Dituding Buzzer: Dibayar Berapa Mbak?